
Reporter
Rochman AriefSabtu, 31 Agustus 2019 - 03:27
Editor
Rochman Arief
Menu sehat bisa menjadi pendamping diet Intermiten. Brooke Larke/ Unsplash.com.
JATIMNET.COM, Surabaya – Banyak pola diet yang bisa menurunkan berat badan. Seperti mengatur pola makan dengan asupan gizi tertentu, menambah porsi olahraga, hingga mengatur pola tidur.
Baru-baru ini menurunkan berat badan melalui diet bisa dilakukan dengan cara puasa intermiten. Apa itu?
Ilmuwan Olahraga dan Master Trainer di Auster Fitness, Harry Aitken mengatakan teknik diet ini mewajibnkan semua makanan dikonsumsi dalam rentang waktu yang relatif lebih kecil.
BACA JUGA: Gagal Diet Keto Ganti dengan Diet Mediterania
Kepada Express.co.uk pekan lalu, dia menyebutkan teknik ini adalah membatasi hari atau waktu untuk mengatur pola makan. Menurutnya cara ini cukup ampuh untuk membentuk tubuh menjadi langsing.
“Biasanya puasa intermiten ini dimulai dengan puasa selama 18 jam,” katanya mengutip Express.co.uk.
Jika makan malam terakhir pada pukul 19.00, maka makan berikutnya dilakukan pada pukul 13.00, atau keesokannya. Selanjutnya makan dilakukan pada pukul 19.00. “Siklus itu akan terus berulang,” lanjutnya.
BACA JUGA: Puluhan Polisi Jawa Timur Jalani Diet Khusus Karena Kegemukan
Selama pelaku diet mengikuti skala waktu, makanan yang dikonsumsi bisa fleksibel pada jenisnya. Namun makanan yang dianjurkan Harry Aitken tetap berpegang pada makanan sehat, bernutrisi, protein, karbohidrat, bergizi, dan cukup air putih.
Bagi pelaku diet yang berjuang menurunkan berat badan, perlu mewaspadai seberapa hal yang bisa membuat kegagalan. Salah satunya adalah menghindari makan malam yang terlambat.
“Jika terlambat makan, kemudian tidur, perut tidak akan menyusut dalam semalam. Di pagi harinya, Anda akan merasa lapar, dan risiko langsing kemungkinan tipis,” ungkapnya.