Minggu, 13 September 2020 09:00 UTC
KOPDAR. Ketua tim pemenanan paslon Qosim-Alif, Imron Rosyadi (kiri) bersama Harianto saat berdiskusi bersama wartawan yang dikemas dalam acara Kopdar di Posko pemenangan Qosim-Alif. Foto: Agus
JATIMNET.COM, Gresik - Pilkada Gresik 2020 saat ini dirasakan berbeda bagi tim pemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang akan Kontestasi. Selain mepetnya waktu mereka dihadapkan dengan pandemi Covid-19 yang diharuskan menerapkan protokol kesehatan dan social distancing.
Terutama berkampanye yang menjadi ujung tombak untuk pemaparan dan memperkenalkan program-program bagi Paslon. Agar masyarakat mengetahui dan tidak hanya memilih saja tanpa mengenali, mengetahui siapa dan apa yang akan menjadi hak pemilih.
Seperti saat mendaftar beberapa waktu lalu, tim kampanye masing-masing paslon sudah menyiapkan strategi berkampanye. Misalnya, Tim Kampanye Cabup dan Cawabup Gresik Mohammad Qosim-Asluchul Alif (QA) dengan memunculkan ide dari mobilisasi orang menjadi mobilisasi gagasan.
"Salah satu bentuk mobilisasi gagasan ini akan kami terapkan dengan open mic setiap hari rabu selama massa kampaye nanti. Agar hak pada pemilih (masyarakat) akan terpenuhi," kata Ketua Tim Kampanye Qosim-Alif atau QA, Imron Rosyadi, saat kopdar bersama wartawan, Sabtu 12 September 2020 malam.
BACA JUGA: Pengantar Paslon Daftar ke KPUD Gresik Terapkan Protokol Kesehatan
Imron yang juga sekertaris DPC PKB Gresik mengaku, pihaknya tidak ingin di saat wabah pandemi Covid-19 saat ini justru muncul klaster baru dari Pilkada. Untuk itu, kampaye model daring sangat ditekankan, sementara berkampanye dengan tatap muka akan dilakukan dengan pembatasan.
"Bentuk moralitas dan komitmen kami bersama memutus mata rantai penyebaran Covid-19, sekaligus value edukasi kepada masyarakat. Gagasan-gagasan QA, tagline Gresik Ayem Tentrem selalu terbuka untuk didiskusikan. Kami terbuka, bahkan visi misi QA kami bagikan ke masyarakat," imbuhnya Imron, didampingi Sekretaris Tim Kampaye QA, Hariyanto.
Berkaitan dengan open mic tiap hari Rabu, QA akan membahas persoalan yang ada di tengah masyarakat. Semisal program Kartu Tani Bangkit, paslon sendiri akan langsung mendiskusikan bersama petani seperti permasalahan dan solusi yang bisa dilakukan.
Tim pemenangan QA sendiri mengembangkan pola berkampanye dengan perencanaan kekinian yakni daring. Menyajikan program tematik dari visi dan misi yang digelar sesuai isu ataupun gagasan program kerja QA mendatang. "Menginformasikan yang terkonfirmasi pada masyarakat yang merupakan hak pemilih," timpal Harianto mempungkasi.