Logo

Di Gresik Jokowi Minta Sertifikat Tanah Tak Gampang "Disekolahkan"

Reporter:,Editor:

Kamis, 20 June 2019 11:17 UTC

Di Gresik Jokowi Minta Sertifikat Tanah Tak Gampang "Disekolahkan"

JOKOWI. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo saat memberikan sambutan di depan ribuan penerima sertifikat tanah gratis di Gedung Sarana Olahraga Tri Dharma Gresik, 20 Juni 2019.

JATIMNET.COM, Gresik - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) membagikan 3.200 sertifikat tanah di Gresik. Ia menargetkan, seluruh tanah di Indonesia telah bersertifikat di tahun 2025.

Ribuan penerima yang menunggu sejak pagi di Gedung Olah Raga (GOR) Tri Dharma, Kabupaten Gresik, bersukacita, Kamis 20 Juni 2019.

Jokowi tiba Gor Tri Dharma Petrokimia Gresik, bersama ibu negara Iriana Jokowi pukul 13.10 WIB. Ribuan tamu undangan riuh bertepuk tangan, tidak sedikit yang berswafoto menyambut kedatangan Jokowi.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa turut menghadiri dan mendapat kesempatan pertama memberikan sambutan.

BACA JUGA: Walhi Desak Transparansi Informasi HGU Tanah Publik

Menurutnya, target pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) tahun 2019 sebanyak 1.520.000 bidang tanah.

"Target di Jawa Timur di tahun 2019 sebanyak 1.520.000 bidang tanah. Semoga makin banyak tanah bersertifikat makin sejahtera masyarakat Jawa Timur," terangnya saat sambutan.

Khofifah berpesan agar selalu berfikir bijaksana. Sebab tidak menutup kemungkinan jika sertifikat yang diterima akan dipakai kebutuhan meningkatkan ekonomi keluarga.

"Tolong dihitung sesuai kemampuannya," tukasnya.

BACA JUGA: Bersengketa dengan Pertamina, Status Tanah Warga Gunungsari Terkatung-katung

Senada Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil menjelaskan, pada 2025 ditargetkan seluruh tanah di Indonesia telah bersertifikat.

Kabupaten Gresik sendiri juga telah menyiapkan program tersebut. 

"Sudah kami bicarakan dengan pak Bupati, seluruh tanah di Gresik kami sertifikatkan paling lambat 2024," terangnya.

Sebanyak 3.200 warga dari 18 desa di lima kecamatan, yakni Duduksampeyan, Bungah, Panceng, Wringinanom dan Ujungpangkah, menerima sertifikat tanah.

BACA JUGA: Jokowi Optimis Semua Sertifikat Selesai 2025

Namun, hanya 12 orang yang mendapatkan kesempatan untuk menerima sertifikat secara langsung dari Jokowi.

Sementara itu, Jokowi memaparkan pada tahun 2015 seharusnya 126 juta bidang tanah sudah bersertifikat.

Namun, di tahun 2014 baru 46 juta tanah bersertifikat, dan sekitar 86 juta lainnya belum bersertifikat. Pada 2025 nanti, seluruh sertifikat di Indonesia harus rampung.

"Pertama, saya titip. Sertifikatnya  disimpan serapi mungkin. Kedua, penting difotokopi. Kalau ketiga ingin disekolahkan harus hati-hati untuk agunan, dipakai jaminan ke bank tolong dihitung dulu. Bisa nyicil tidak?," Pesannya.

BACA JUGA: Begini Alasan Pemerintah Mempercepat Penyerahan Sertifikat Wakaf

Jokowi berpesan jika sertifikat digunakan sebagai modal pinjam ke bank, maka harus benar-benar sesuai kebutuhan dan kemampuan.

"Bisa ngangsur tidak? Kalau hitungannya tidak masuk akal, jangan pinjam," tegasnya.

Jokowi mencontohkan, banyak yang terjebak usai menjaminkan sertifikat tanah. Pinjaman ternyata tidak digunakan dengan apa yang sesuai kebutuhan.

"Untuk pinjaman ke bank malah digunakan membeli mobil. Gagahnya hanya 6 bulan saja," paparnya.

BACA JUGA: Pemilik Sertifikat Hak Merek Bisa Jadi Agunan

Kembali Jokowi berpesan, jika dibutuhkan lebih baik untuk modal usaha. "Sekali lagi gunakan sertifkat ini untuk hal-hal yang sudah dikalkulasi dan dihitung dalam rangka mensejahterakan keluarga," pungkas Presiden Indonesi itu.

Pada kesempatan itu, terlihat tiga orang mendapatkan kesempatan maju.

Ketiganya merupakan pengusaha sukses yang bermodal sertifikat sebagai agunan nya di bank. Sekaligus menerima hadiah sepeda angin dari presiden.

Yuni asal Ujungpangkah, menjaminkan sertifikat tanahnya sebagai modal usaha kecantikan.

BACA JUGA: Bolehkan Sertifikat Jadi Agunan, Jokowi: Pinjam Uang Harus Dikalkulasi

Muh Rasikin warga kecamatan Bungah, menggunakan modal dari jaminan sertifikatnya untuk usaha bisnis daring bakso tahu.

Sedangkan Lalilatul Badriah warga Kecamatan Panceng, sukses berjualan pakaian anak.

Penerima sertifikat memiliki berbagai profesi. Mayoritas bekerja sebagai petani dan guru paud. Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ketua MUI Kabupaten Gresik, Mansoer Sodiq.