Reporter
Ahmad SuudiSelasa, 27 April 2021 - 09:00
JATIMNET.COM, Banyuwangi - Salah satu awak kapal selam KRI Nanggala-402 Serda Ede Pandu Yudha Kusuma, merupakan pengantin baru. Mega Dian Pratiwi sang istri tengah berjuang agar bisa ikhlas menerima bahwa suaminya gugur dan tenggelam bersama kapal yang dinaikinya.
”Suami saya sudah tenang di sisi Allah, Bu,” kata Mega, saat menerima kunjungan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di rumahnya, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Senin 26 April 2021.
Rabu 21 April 2021, pukul 02.00 WIB, Pandu berkirim pesan kepada Mega. Tak dinyana itu merupakan pesan terakhir di antara mereka.
Baca Juga: Di Balik Pengakuan Keluarga KRI Nanggala 402 (3), Istri Dinas di Mabes TNI, Rumah Batal Ditempati
Beberapa jam kemudian, tepatnya pukul 04.25 WIB, merupakan waktu kontak terakhir kapal. Setelahnya tak ada lagi komunikasi yang bisa dilakukan, hingga serpihannya ditemukan dan dinyatakan rusak yang menewaskan 53 awak di dalamnya. "Mas Pandu pamit berlayar, minta doa supaya lancar. Setelah itu ponselnya tidak bisa dihubungi," kata Mega.
Sebelumnya ibunda Mega, Yayak Dwi Ernawati, 46 tahun, mengatakan putri dan menantunya sama-sama pengabdi negara. Serda Ede Pandu yang merupakan bagian dari Hiu Kencana dan Mega yang seorang bidan di Puskesmas Klatak, mengerjakan tugas masing-masing hingga kerap saling berjauhan. "Keduanya bertanggung jawab pada tugasnya sebagai abdi negara," kata Yayak.
Bupati Ipuk dan Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Banyuwangi Letkol Laut (P) Eros Wasis hari ini mengunjungi keluarga Serda Ede Pandu dan Sertu (Mes) Dedi Hari Susilo, warga Kelurahan Mojopanggung, Banyuwangi. Ipuk mengatakan Keduanya merupakan dua awak kapal KRI Nanggala-402, kebanggaan Banyuwangi.
Baca Juga: Di Balik Pengakuan Keluarga KRI Nanggala 402 (2), Sang Ayah Berharap Bisa Rawat Pandu
”Pemkab Banyuwangi menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Kita doakan Mas Pandu, Mas Dedi, dan seluruh awak KRI Nanggala-402 mendapat tempat termulia di sisi Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa,” kata Ipuk.
Pihaknya siap mendukung segala kebutuhan keluarga, termasuk pendampingan psikologi bila diperlukan. Pihaknya juga akan mengupayakan memberikan prioritas bagi keluarga dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun depan.
Diberitakan sebelumnya kapal selam KRI Nanggala 402 telah hilang kontak saat melaksanakan gladi resik pelatihan peluncuran torpedo di periaran utara Bali, Rabu, 21 April 2021. Kapal selam itu telah dinyatakan tenggelam dan terpotong menjadi tiga bagian, disertai meninggalnya 53 awak di dalamnya, Minggu 25 April 2021