Logo

Desa Madiun Boleh Gunakan ADD untuk Tangggulangi Bencana

Reporter:,Editor:

Senin, 13 January 2020 11:46 UTC

Desa Madiun Boleh Gunakan ADD untuk Tangggulangi Bencana

Foto: Ilustrasi.

JATIMNET.COM, Madiun – Sejumlah desa rawan banjir dan tanah longsor di Kabupaten Madiun membentuk komunitas Desa Tangguh Bencana (Destana). Keberadaannya untuk menanggulangi bencana alam yang berpotensi terjadi selama musim hujan berlangsung.

“Anggaran kegiatan maupun pembelian alat untuk menangani bencana dapat diambilkan dari ADD (alokasi dana desa),” kata Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro, Senin 13 Januari 2020).

Menurutnya, pemanfaatan sebagian ADD untuk anggaran kebencanaan sudah memiliki payung hukum berupa peraturan bupati. Dengan demikian diharapkan penanganan awal bencana dapat dilakukan secara mandiri oleh warga di setiap desa.

BACA JUGA: Rumah Budidaya Jamur di Kabupaten Madiun Tertimpa Longsor

“Semangatnya gotong royong dan keterpaduan seluruh pihak,” ujar Kaji Mbing sapaan akrab Ahmad Dawami Ragil Saputro.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun M Zahrowi mengatakan bahwa daerah rawan tanah longsor di kawasan Gunung Wilis, seperti Kecamatan Kare, Gemarang, sebagian Wungu, Dolopo, dan Dagangan.

Sedangkan daerah rawan banjir berada di wilayah Kecamatan Balerejo, Madiun, dan Wonoasri.

BACA JUGA: Kemendes PDTT Perbaiki Skema Penyaluran Dana Desa

Dari sejumlah kecamatan itu 18 desa dinyatakan rawan terjadi bencana alam. Sebanyak delapan di antaranya telah membentuk Destana. Warga yang tergabung di dalamnya telah menerima pelatihan tentang kebencanaan dari petugas BPBD.

“Ini merupakan pengembangan SDM dengan melibatkan pemerintahan desa. Karena, penanganan bencana merupakan tanggungjawab Bersama,” kata Zahrowi.