Rabu, 01 January 2020 15:23 UTC
RUSAK. Sebuah rumah yang digunakan sebagai tempat budidaya jamur tiram di Desa Bodag, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun rusak setelah tertimpa tanah longsor. Foto: IST.
JATIMNET.COM, Madiun – Satu unit rumah yang digunakan untuk budidaya jamur tiram di Desa Bodag, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun rusak setelah tertimpa tanah longsor, Selasa 31 Desember 2019 malam.
Tidak ada korban luka dalam peristiwa itu. Namun, kerugian yang diderita pemilik usaha sekitar Rp 80 juta. Selain karena rusaknya bangunan, kerugian juga dihitung dari bibit jamur tiram yang terkena dampaknya.
Jimun Hadi Prayitno, pengelola budidaya jamur mengatakan bahwa tanah longsor terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Kala itu, wilayah Desa Bodag diguyur hujan sejak siang hari. Karena curah hujan yang tinggi mengakibatkan tanah dengan ketinggian sekitar enam meter di samping rumah untuk budidaya jamur amblas.
BACA JUGA: Angin Kencang Terjang Madiun, Sembilan Titik Akses Tertutup Pohon Tumbang
Material longsor berupa tanah, batu, dan lumpur menimbun sebagian tempat usaha milik Jangkung. “(Saat longsor) suaranya terdengar keras seperti batu yang diturunkan dari truk,” ujar Jimun.
Jimun dan sejumlah warga yang berada di dekat lokasi kejadian hanya bisa melihat dampak tanah longsor. Mereka tidak melakukan evakuasi karena terkendala cuaca. Pada Rabu pagi, warga bergotong royong membersihkan material longsor yang menimbun rumah budidaya jamur.
Selain itu, berusaha menyelamatkan barang yang masih bisa digunakan. Dalam kegiatan yang berlangsung di lereng Gunung Wilis itu warga dibantu personel TNI AD, kepolisian, dan relawan BPBD Kabupaten Madiun.
BACA JUGA: Jalur Menuju Wisata Bromo Terjadi Longsoran Tanah
Berdasarkan pemetaan BPBD Kabupaten Madiun, wilayah Desa Bodag, Kecamatan Kare merupakan salah satu titik rawan tanah longsor. Sebab, lokasinya berada di lereng Gunung Wilis dengan kondisi tanah yang labil. Jika terguyur hujan dengan frekuensi tinggi, terutama di lokasi yang gersang mudah amblas.
Selain di wilayah Kecamatan Kare, tanah longsor berpotensi terjadi di Kecamatan Gemarang, Wungu, Dagangan, dan Dolopo yang sama-sama berada di lereng Gunung Wilis.
“Untuk pendeteksi atau EWS (early warning system) longsor dipasang di Kecamatan Dagangan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabuoaten Madiun M.Zahrowi.