Rabu, 19 June 2019 06:53 UTC
DEMO. Unjuk rsa memprotes penerapan sistem Zonasi di Grahadi Surabaya. Foto: Baehaqi Almutoif
JATIMNET.COM, Surabaya – Puluhan wali murid siswa sekolah dasar (SD) yang akan masuk ke jenjang SMP, menyuarakan penolakan terhadap sistem zonasi di depan Gedung Negara Grahadi, Rabu 19 Juni 2019.
Aksi yang didominasi oleh emak-emak ini, bahkan sempat menghentikan salah satu mobil dinas yang kebetulan melintas di depan Gedung Negara Grahadi.
Di depan mobil dinas, para wali murid ini meneriakkan harapannya agar sistem zonasi dihapuskan.
"Hapus, hapus, hapus sistem zonasi," ujar wali murid di Taman Apsari, Jalan Gubernur Suryo.
BACA JUGA: Serbu Kantor sebab PPDB Error
Usai berteriak menuntut dihapusnya sistem zonasi, puluhan wali murid itu ingin bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Mereka berjalan menuju ke pintu gerbang Gedung Negara Grahadi, berharap bisa ditemui oleh orang nomor satu di lingkungan Pemprov Jatim, untuk menyampaikan aspirasinya.
"Kami yang memilih Bu Khofifah, kami harap Bu Khofifah temui kami. Kami ingin sistem Zonasi dihapuskan," teriak salah satu wali murid.
Teguh Priatmoko, wali murid yang lain menyebutkan, aksi yang mereka lakukan adalah spontanitas.
BACA JUGA: Kemendikbud Tegaskan Zonasi untuk Pemerataan Pendidikan
"Kami dijanjikan oleh Dispendik data putra-putri kami tersimpan. Tapi belum ada jawaban anak kami diterima, itu yang menjadi motivasi kami untuk bergerak. Bawasannya sistem ini tidak benar," kata Teguh.
Ia berharap, sistem PPDB kembali ke tahun ajaran sebelumnya. Tidak lagi menggantung nasib anak didik yang telah susah payah belajar.