Minggu, 04 October 2020 23:00 UTC
CAMPURSARI: Acara Hari Habitat Dunia (World Habitat Day) Tahun 2020, digelar Senin malam, 5 Oktober 2020. Tiga delegasi atau utusan negara sudah tiba di Kota Pahlawan disuguhi pertunjukan campursari, Minggu 4 Oktober 2020. Foto: Humas Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya - Acara Hari Habitat Dunia (World Habitat Day) Tahun 2020 yang digelar Senin malam, 5 Oktober 2020, tamu dari tiga delegasi atau utusan negara sudah tiba di Kota Pahlawan.
Tiga delegasi adalah dari Duta Besar (Dubes) dari Kolombia untuk Indonesia, KBRI Naerobi dan satu orang Dubes dari Meksiko serta pemenang Scroll of Honour Award dari Meksiko, Amerika Utara.
Tapi, sebelum acara resmi dibuka, tamu tiga negara tersebut pada Minggu malam, 4 Oktober 2020, mereka diajak dan dikenalkan mengenai budaya Kota Surabaya. Salah satunya dengan menampilkan kesenian campursari di Gedung Pertunjukkan Balai Budaya, Kompleks Balai Pemuda.
Acara dibuka pada pukul 19.00 WIB dengan penampilan campursari berjudul Rek Ayo Rek. Tanpa menunggu lama, pemain campursari langsung melanjutkan lagu keduanya berjudul Semanggi Suroboyo.
BACA JUGA: Swab Gratis Disiapkan di Bandara Juanda bagi Tamu World Habitat Day
Berikutnya, dilanjut dengan lagu ketiga yakni berjudul Don’t Wanna Talk karya Rod Stewart, Pamer Bojo, Tanjung Perak hingga lagu Spanyol yang dibawakan dengan gaya campursari.
Antuasias menggebu semakin terlihat jelas dari rona wajah para dubes. Terbukti, saat acara berlangsung ada yang mengabadikan momen itu melalui ponselnya, ada pula yang bertepuk tangan tanpa henti seolah menunjukkan rasa kagum terhadap kesenian campursari.
Salah satunya seperti yang dirasakan oleh Pemenang Scroll of Honour Award dari Meksiko bernama Jose David Alvarez Maldonado, yang mengungkapkan penampilan campursari tadi malam dinilai sangat bagus.
Selain itu, menurutnya pertunjukan ini menjadi pengalaman yang menyenangkan. Apalagi ini merupakan pertunjukan yang disaksikannya kali pertama. “Surabaya adalah kota yang sangat indah. Ini pertama kalinya saya datang ke sini. Terima kasih untuk penyambutan yang hangat,” kata Jose David Alvarez Maldonado, Minggu 4 Oktober 2020.
BACA JUGA: Gunakan Aplikasi, Proses Data Pasien Terkonfirmasi Covid-19 Lebih Efektif
Ia menjelaskan, meskipun ada beberapa lagu yang bahasanya tidak dimengerti namun kemeriahan para penari hingga pemusiknya sudah dapat dirasakan. Bahkan, dia menyebut suasana panggung terlihat begitu kompak hingga mampu menghasilkan sebuah pertunjukkan yang menyenangkan. “Terima kasih saya boleh dibagi pertunjukkan ini. Sekali lagi, tarian dan nyanyian malam ini sangat indah,” ia mengungkapkan.
Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Antiek Sugiharti mengatakan, pertunjukkan malam ini tujuannya yakni memperkenalkan bahwa Kota Pahlawan memiliki seni budaya yang beragam dan harus dikenalkan.
“Jadi banyak kesenian yang bisa kita tunjukkan kepada para tamu. Kemudian besok ada pembukaan dan malamnya ada welcome dinner. Di sana mereka kita suguhi atraksi seni budaya,” kata Antiek.
Ia menambahkan, pemilihan campursari kali ini menjadi pertimbangan untuk ditampilkan lantaran kesenian ini dapat dinikmati meskipun terkadang syairnya belum bisa dipahami. Namun begitu, pertunjukkan musik dengan kombinasi tari-tarian dapat memunculkan daya tarik tersendiri. “Kalau seni tari dan itu seni musik yang bisa dinikmati meskipun mereka tidak mengerti syairnya,” ia memungkasi.