Selasa, 03 November 2020 23:40 UTC
PASLON: Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin dan Calon Wakil Wali Kota Mujiaman. Ilustrator: Gilang
JATIMNET.COM, Surabaya - Debat publik pertama Pilkada Kota Surabaya yang digelar KPU pada Rabu 4 November 2020, pasangan calon Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) tidak ada persiapan khusus apapun. Mereka berdua lebih memilih tampil natural dengan gaya mereka yang riil dan tangkas.
Paslon nomor 2 ini juga akan menyampaikan materi sesua fakta. "Apa-apa yang ada di lapangan akan disampaikan apa adanya. Ini demi melihat Surabaya next level yang lebih baik. Surabaya harus maju kotane, makmur Wargane," kata Direktur Media dan Komunikasi Tim Pemenangan Machfud-Mujiaman Imam Syafi'i, Selasa 3 November 2020.
Imam menegaskan bahwa Debat Publik yang digelar pada Rabu malam di Hotel JW Marriot dianggap MAJU kesempatan dirinya untuk menunjukkan Program pro kerakyatan di tengah situasi dan ancaman pandemi corona yang belum masih mengancam.
Namun semangat memakmurkan warga, pemerataan Pembangunan yang berkeadilan, dan utamanya pemenuhan hak dasar warga akan menjadi prioritas utama. Pandemi harus diantisipasi, tapi membangun kota tetap harus berjalan.
BACA JUGA: Besok Debat, Jubir: Persiapan Eri adalah Kerja Belasan Tahun untuk Surabaya
Paslon MAJU akan memastikan bahwa keduanya akan memberi gambaran rii akan masa depan Surabaya. Dari temuan dan fakta yang di lapangan akan dicarikan solusinya.
"Semua akan mengalir natural saja. Apalagi kami juga sudah matang dengan Program yang sudah kami susun. Harus riil, masuk akal, dan visibel," tambah Imam.
Sementara hasil survei Poltracking yang menempatkan Elektablitas Machfud-Mujiaman pada posisi 51,7 persen menambah kepercayaan diri mereka. Sekaligus ini mengindikasikan tingkat kepercayaan masyarakat kepada MAJU.
Imam menyebut bahwa hasil survei itu sebagai cerminan kehendak masyarakat kerinduan akan pemimpin mereka yang peduli dan mau mendengar. Sekaligus sebagai pemacu untuk makin menjalankan Program yang menyejahterakan warganya.
