JATIMNET.COM, Gresik - Kuliner khas Gresik Sego Mener atau nasi dengan kuah sayur bening berbahan kangkung yang dirajang kecil-kecil merupakan menu legendaris yang tetap dicari dan digemari pecinta kuliner.

Sego Mener yang disajikan bagi penikmat sarapan ini sehari bisa habiskan 150 porsi, satu porsi dihargai Rp.18 ribu dengan lauk Belut bumbu bali, kenikmatannya pada sambal mangga muda menambah cita rasa.

Kuliner Gresik tidak hanya terkenal dengan menu nasi krawu-nya, tapi  di Gresik perkotaan yang merupakan daerah pesisir Jawa Tmur ini juga memiliki menu legendaris lainnya, yakni sego mener yang sudah ada sejak dahulu.

Tidak lengkap rasanya jika anda berkunjung ke Kabupaten Gresik tidak mencicipi menu legendaris satu ini, Sego Mener ini sudah bertahan hingga tiga keturunan, namun Sego Mener mudah dijumpai hanya di Gresik Perkotaan.

Baca Juga: Bikin Nagih, ke Ponorogo Jangan Lupa Mampir Nikmati Kuliner Bakso Lava

Seperti warung Bu Marjani Jalan Nyai Ageng Pinatih, Kecamatan Kota Gresik (berdekatan dengan pasar Gresik) hingga kini bertahan melayani pelanggan setiap harinya, warga setempat menikmatinya di pagi hari atau makan siang.

Sego Mener khas Gresik memiliki sensasi rasa segar, dengan lauk belut bali ditambah rasa pedasnya menggunakan sambal mangga, anda juga bisa menambah telur Bader (gorengan telur ikan berbumbu) khas Gresik.

Sejumlah pelanggan mengaku sensasi segarnya sayur kuah terdiri dari kangkung ditambah sayuran krai ini cocok untuk referensi menu sarapan dan makan siang, pedas sambal mangga nya menambah selera makan.

"Sekitar tahun 80-an banyak penjual sego mener dijajahkan berkeliling kampung, dengan wadah atau pincuk dari daun pisang. Kuah sayur Mener nya sampai membanjiri permukaan pincuk, segar dan nikmat rasanya," kata penggemar sego mener, H.Tajudin, Minggu 21 Maret 2021.

Baca Juga: Menikmati Tur Virtual Kuliner Khas Tionghoa di Surabaya

Namun, katanya saat ini Sego Mener hanya dijumpai di warung-warung saja dan biasanya menu ini bersanding dengan Nasi Krawu, "Tidak hanya nikmat untuk sarapan, makan siang pun tambah nikmat dengan pedasnya sambal mangga muda," katanya.

Faida salah satu penerus ketiga masakan Sego Mener di warung Bu Marjani ini mengaku, sehari dirinya bisa menjual 150 porsi, dan memang sudah menjadi takaran sayur Menernya sebab kuah yang satu ini tidak bisa dipanaskan kembali.

"Sehari 150 porsi bisa kurang dan lebih sedikit, sebab jika tersisa sayur Mener tidak bisa dipanaskan lagi. Kuah dan sambal mangga saja hanya Rp.7 ribu kalau satu porsi dengan lauk belut Rp.18 ribu. Saya penerus generasi ke tiga dari nenek," jelas Faida.

Pelanggan tidak hanya dari Gresik, melainkan juga dari wilayah Surabaya, Lamongan dan juga Sidoarjo, mereka datang selain mencicipi kelezatan kuliner legendaris ini, juga ingin bernostalgia menikmati masakan tempo dulu.