Kamis, 13 December 2018 12:29 UTC
Sejumlah penumpang bersiap memasuki kereta. Foto: Dok.
JATIMNET.COM, Madiun – PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (KAI Daop) 7 Madiun memprediksi jumlah penumpang pada masa angkutan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 naik 4 persen atau 9.975 orang, jika dibandingkan momentum tahun sebelumnya.
Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Ixfan Hendri Wintoko mengatakan jumlah penumpang pada 2018 sebanyak 259.675 orang. Sedangkan pada tahun ini diperkirakan mencapai 269.650 penumpang yang berangkat maupun turun dari wilayah daop setempat.
“Untuk mempersiapkan lonjakan penumpang, kami mengoperasikan satu kereta tambahan,” katanya, Kamis 13 Desember 2018. Satu kereta tambahan yang dipersiapkan adalah kereta ekonomi, KA Brantas dari Stasiun Blitar – Pasar Senen, Jakarta dan sebaliknya.
BACA JUGA: PT KAI Operasikan 394 Perjalanan Sepanjang Angkutan Nataru
KA ini berangkat dari Blitar pukul 13.55 WIB dan tiba di Pasar Senen Jakarta pukul 05.02, sedangkan berangkat dari Pasar Senen pukul 18.00 WIB dan tiba di Blitar pukul 08.55 WIB. Sementara untuk jadwal beroperasinya kereta ekonomi PSO (public service obligation) ini pada 14-31 Desember 2018 dan 1-7 Januari 2019.
Menurutnya, lima kereta tambahan lain juga dioperasikan pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru mendatang. Kereta yang melintas di wilayah PT KAI Daop 7 Madiun itu adalah Gajayana relasi Gambir, Jakarta – Malang dan sebaliknya.

Selain itu, Sancaka relasi Yogyakarta – Gubeng, Surabaya dan sebaliknya; Pasundan relasi Kiaracondong, Bandung – Gubeng, Surabaya. Juga Matarmaja relasi Pasar Senen, Jakarta – Malang dan Sebaliknya.
Dengan beroperasinya kereta tambahan itu, Ixfan menuturkan jumlah perjalanan kereta yang biasanya hanya 82 menjadi 92. “Belum termasuk kereta barang,” ujar dia.
BACA JUGA: Penumpang Kereta Api Daop 8 Naik 10 Persen
Masa angkutan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 berlangsung selama 18 hari, terhitung mulaia 20 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019. Sebagai upaya persiapan, Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro melakukan inspeksi di wilayah PT KAI Daop 7 Madiun,.
“Untuk titik-titik rawan harus dijaga lebih ekstra karena arus (lalu lintas kereta) lebih banyak,” kata Edi saat melakukan inspeksi di Stasiun Madiun.