Senin, 03 December 2018 08:14 UTC
Petugas membersihkan kereta untuk kesiapan angkutan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. FOTO: DOK.
JATIMNET.COM, Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyiapkan 346 perjalanan kereta api reguler dan 48 perjalanan kereta api tambahan selama masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2019.
"Total kereta api yang kita terjunkan pada masa angkutan Natal-Tahun Baru kali sebanyak 394 perjalanan KA,” kata Direktur Utama KAI Edi Sukmoro dalam konferensi pers di Jakarta, Senin 3 Desember 2018. Dia menambahkan jumlah ini meningkat 5 persen dibanding masa angkutan Nataru tahun lalu, yakni sebesar 375 perjalanan KA.
Edi menambahkan tahun ini masa angkutan Natal-Tahun Baru ditetapkan selama 18 hari yakni mulai tanggal 20 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019. "Selama masa angkutan tersebut, seluruh pegawai KAI dimaksimalkan untuk membantu kelancaran pelayanan di seluruh stasiun,” sambungnya.
Dari aspek sarana, tahun ini KAI menyiagakan 444 unit lokomotif dan satu unit lokomotif cadangan serta 1.637 unit kereta dan 218 unit kereta cadangan. KAI mengoperasikan 24 nama KA tambahan (48 perjalanan KA) dengan menyediakan kapasitas tempa duduk (seat) sebanyak 27.560 per hari.
KA tersebut sebagian besar mulai beroperasi pada 20 Desember 2018 hingga 7 Januari 2019. Pada beberapa KA seperti Brantas Tambahan dan Mataram Premium, operasionalnya akan dimulai sejak 13 Desember 2018.
Sementara itu, untuk ketersediaan tempat duduk (seat load factor), hingga 3 Desember 2018 jumlah tempat duduk di KA Tambahan masih tersedia 75 persen, sedangkan untuk KA Reguler masih tersedia 61 persen.
Selama masa angkutan Natal-Tahun Baru 2018/19, KAI juga menyediakan layanan kelas pertama (first class) yaitu kelas Luxury untuk KA Argo Bromo Anggrek (1.296 kursi) dan kelas Priority untuk KA Argo Parahyangan (4.320 kursi).
Hingga 3 Desember 2018, jumlah tempat duduk pada kelas Luxury masih tersedia 72 persen, sedangkan untuk kelas Priority masih tersedia 45 persen.
Volume penumpang selama 18 hari masa angkutan Natal-Tahun Baru diprediksi meningkat sebesar empat persen atau 5,3 juta penumpang dibanding masa angkutan Nataru tahun lalu yang mencapai 5,1 juta penumpang. (ant)