Rabu, 18 August 2021 08:20 UTC
ayadi dan Futukhayul Inayah menjual songkok Merah Putih yang penjualan nya turun drastis saat pandemi Covid-19. Foto: Agus
JATIMNET.COM, Gresik - Merebaknya virus Corona membuat perajin di Kabupaten Gresik menjerit. Apalagi, saat ini di tengah pandemi, pemerintah berulangkali menerapkan PPKM, menjadikan perajin menangis, lantaran omzet penjualan turun dratis.
Salah satunya adalah perajin dari UMKM di Kabupaten Gresik yang cukup terkenal yakni songkok atau kopiah yang sudah menjadi ikon orang tokoh Indonesia.Seperti yang dituturkan Khairul Jayadi, perajin songkok di Kelurahan Kemuteran, Kecamatan Gresik Kota mengaku banyak produknya yang tidak laku.
Hal ini tidak seperti di tahun-tahun sebelumnya. Di saat perayaan Kemerdekaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia, kopiah hasil kerajinannya masih banyak pesanan. Namun, sekarang ini sangat susah, walaupun sudah melakukan inovasi.
Salah satunya dengan memproduksi kopiah merah putih, dijual untuk saat memasuki bulan Juli dan Agustus, untuk memperingati Kemerdekaan RI.
Baca Juga: 50 Persen UMKM di Jatim Gulung Tikar Selama Pandemi
"Songkok motif Merah Putih memang banyak pesanan, itu saat tidak ada pandemi. Namun tahun ini sangat-sangat terasa, pesanan turun derastis," katanya ditemui, Rabu 18 Agustus 2021.
Ditemani istrinya Fitukhatul Inayah, Jayadi memproduksi songkok sebelum pandemi bisa habis 50 kodi (20 buah per kodi) dengan omzet Rp.50 juta, namun tahun ini hanya dua kodi saja dengan omzet Rp2 juta.
"Tahun ini (pandemi) saya jual produksi lewat sosial media, ada yang langsung datang ke rumah. Harganya Rp 40 ribu untuk songkok Merah Putih saja. Sedang songkok motih Rp 50 ribu," lanjutnya.
Songkok buatan Khairul Jayadi ini pada tahun-tahun sebelumnya dipesan hingga dari Aceh, terdekat dari Bangkalan, Madura, Pasuruan, Malang dan Surabaya, serta beberapa toko di Gresik.
Baca Juga: Pertahankan Ekspor di Masa Pandemi, “Akar Dewa Jati” Juara 1 Wirausaha Ekspor Jatim
"Bahan masih mahal, seperti kain Bludru warna merah, untuk kain putih saya pakai kain saten dengan dibentuk rumbai-rumbai dan diberi tempelan pin Garuda Pancasila," katanya.
Bukan hanya songkok berbagai motif seperti songkok lukis yang terkenal di Kabupaten Gresik, songkok hitam yang diproduksinya juga mengalami penurunan drastis saat pandemi.
"Pandemi tahun lalu masih mendapat omzet yang lumayan, tembus RP 50 juta untuk songkok Merah Putih. Namun tahun ini tidak, disyukuri saja yang penting masih diberi kesehatan," ujarnya.
Baca Juga: Ini Sup Daun Kelor yang Jadi Penambah Imun di Tengah Pandemi Covid
Meski menurun, masih daja terlihat ada warga datang ke rumahnya untuk membeli songkok Merah Putih untuk turut serta merayakan HUT RI ke-76 tahun 2021 ini.
Salah satunya Kholifah, warga Desa Jambu, Kecamatan Cerme Gresik. "Saya beli songkok Merah Putih untuk suami dan anak. Untuk ikut serta merayakan kemerdekaan sekaligus sebagai bentuk nasionalisme cinta Tanah Air," katanya memungkasi.
Agar masih tetap laku dipasaran, perajin songkok Merah Putih melakukan inovasi bentuk dan motif sesuai selera pembeli, termasuk menambahi logo dan pin Garuda Pancasila.