Rabu, 15 July 2020 11:00 UTC
Ilustrasi. Foto: Suara.com
JATIMNET.COM, Surabaya - Kepala Bidang Statistik Sosial dari BPS Jawa Timur, Asyim Saputra mengingatkan angka kemiskinan di Jatim terus meningkat seiring adanya pandemi Covid-19, terutama di pedesaan.
Ia menduga hal itu terjadi karena mobilitas yang cukup besar dari kota ke desa, sehingga mempengaruhi jumlah angka kemiskinan. "Kami duga terjadi mobilitas cukup besar dari penduduk di kota yang tidak mampu bertahan di tengah pandemi kembali ke desa. Dan kita identifikasi banyak yang masuk ke rumah tangga miskin terutama di desil I," ujar Asyim dalam press konferens melalui daring, Selasa 15 Juli 2020.
Asyim sendiri tidak bisa ditampik, di tengah pandemi Covid-19 membuat banyak orang kehilangan pekerjaan dan penghasilan. Sehingga menyebabkan banyak masyarakat berbondong-bondong kembali ke pedesaan.
Kondisi ini, kata dia, membuat musim panen raya yang semestinya terjadi pada April tidak terlalu berpengaruh. Padahal diawal diharapkan dengan pergeseran musim tanam pertama tahun ini, setidaknya masih ada pemasukan untuk masyarakat pedesaan. "Tapi ada pergerakan dari kota ke desa ini membuat ada penambahan kemiskinan di pedesaan," tegasnya.
BACA JUGA: Arumi Bachsin: Balita Stunting Bukan Karena Kemiskinan Tapi Pola Hidup
Sebenarnya, kata dia, angka kemiskinan nyaris berhasil menyentuh satu digit atau dibawah 10 persen dari jumlah penduduk Jatim. Namun pandemi membuat kembali menjauh. "Kalau kita lihat dari kategori rumah tangga sangat miskin, terlihat ada penambahan proporsi karena ada penambahan dari yang tadinya di kota," terangnya.
Asyim pun mengingatkan agar ada pencegahan dari dampak ekonomi maupun sosial. Dengan begitu ia berharap dampak ekonomi maupun sosial dapat diminimalisir hingga akhir 2020.
Data BPS Jawa Timur mencatat, per Maret 2020, jumlah penduduk miskin di Jawa Timur mencapai 4.419,10 ribu jiwa, atau 11,09 persen dari total penduduk. Bertambah 363 ribu jiwa dibandingkan dengan kondisi September 2019 yang sebesar 4.056,00 ribu jiwa, atau setara 10,20 persen dari total penduduk.
Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan menjelaskan, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2019 sebesar 6,77 persen. Kemudian naik menjadi 7,89 persen pada Maret 2020. Hal yang sama juga terjadi di perdesaan pada, di mana pada September 2019 sebesar 14,16 persen, dan naik menjadi 14,77 persen pada Maret 2020.