Kamis, 06 February 2020 10:00 UTC
RUMAH PEMULIHAN GIZI: Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur, Arumi Bachsin, melakukan kunjungan di Rumah Pemulihan Gizi (RPG) Dinas Kesehatan Situbondo. Foto: Hozaini
JATIMNET.COM, Situbondo - Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur, Arumi Bachsin, melakukan kunjungan di Rumah Pemulihan Gizi (RPG) Dinas Kesehatan Situbondo. Istri Emil Elistianto Dardak itu mengkampanyekan mengenai pencegahan stunting melalui pemenuhi gizi yang cukup bagi balita pada usia 1000 hari pertama.
Menurut dia, penyebab stunting itu karena faktor pola hidup. “Penyebab stunting tertinggi itu soal pola hidup bukan masalah kemiskinan. Banyak kasus balita stunting dari keluarga orang kaya,” ujar Arumi Bachsin. Kamis, 06 Pebruari 2020.
Hampir seluruh Kabupaten di Jawa Timur, kata Arumi, kasus stunting dan tertinggi ini di Kabupaten Jember. Meski tak merinci jumlah kasus stunting di Kabupaten Jember, Arumi mengaku sudah meminta Bakorwil PKK Jawa Timur untuk ikut menuntaskan masalah stunting tersebut.
BACA JUGA: 80 Guru PAUD di Kabupaten Probolinggo Jalani Pelatihan Penurunan Stunting
Cara paling cepat menuntaskan masalah stunting itu adalah melalui gotong royong, melibatkan banyak pihak, termasuk semua kader PKK harus menjadi ujung tombak pencegahan stunting. “PKK punya peran penting pencegahan stunting karena PKK ikut mengelola Posyandu di setiap desa,” ujar Arumi.
Dia mengungkapkan, keberadaan RPG di Situbondo itu sangat membantu penurunan stunting. Dari situ, Arumi meminta agar kader PKK memiliki buku track record setiap ibu hamil sampai melahirnya.
Dengan begitu, akan memudahkan pemantauan pemenuhan gizi pada usia 1000 hari pertama. Dijelaskan, di Kabupaten Situbondo penanganan balita stunting sudah sangat bagus dan harus terus ditingkatkan.
Tahun 2019 lalu sudah terjadi penutunan balita stunting karena penanganannya di lakukan secara lintas sektorat yang berpusat di RPG. “Tadi Ketua PKK Situbondo sudah melaporkan tahun lalu ditemukan 10 kasus stunting. Tahun ini harus menurun lagi,” katanya.