Senin, 28 January 2019 08:53 UTC
Ilustrasi oleh Gilas Audi.
JATIMNET.COM, Surabaya – Puluhan hewan liar ditemukan mati kepanasan menyusul gelombang cuaca panas yang menerjang Australia.
Dilansir dari Npr.org pada Senin 28 Januari 2019, gelombang cuaca panas mengancan kehidupan hewan liar terancam di benua. Central Land Council melaporkan menemukan 90 kuda liar mati dan sekarat.
Hewan itu dilaporkan berkumpul di waduk Deep Hole yang mengering. Diduga binatang itu kehausan dan mencari air. Saat ditemukan, tubuh mereka berserakan di sekitar waduk.
BACA JUGA: Benua Australia Dilanda Suhu Panas
"Sungguh mengerikan mengetahui hewan-hewan cantik ini mati dengan cara itu," kata warga setempat, Ralph Turner.
Peneliti Elizabeth Hanna dari Institut Perubahan Iklim Universitas Nasional Australia mengatakan koala-koala juga berjatuhan dari atas pohon akibat lemas kepanasan.
Abc.net.au melaporkan peternak di Goldfields Australia Barat telah menembak sedikitnya 2.500 unta liar yang kehausan. Binatang itu bermigrasi dari Gurun Gibson tiap musim panas dan melewati wilayah peternakan. Para peternak khawatir unta-unta itu menghabiskan stok air untuk ternak mereka.
BACA JUGA: Waspadai Cuaca Panas Sesaat di Musim Hujan
Sementara Independent.co.uk mengabarkan cuaca ekstrem pada November 2018 lalu diperkirakan menewaskan sepertiga dari populasi rubah terbang Australia. Selain itu, jutaan ikan juga mati karena sungai Darling di New South Wales yang mengering.
Pada Jumat 25 Januari 2019, temperatur di Melbourne dilaporkan mencapai 42,8 derajat celsius. Sementara di Victoria, suhu panas berlangsung 12 derajat celsius di atas rata-rata suhu normal.
Theguardian.com mencatat, Swan Hill, yang berada di tepi selatan Sungai Murray, suhunya masih mencapai 47 derajat celsius. Sedangkan Kyabram, di Lembah Sungai Goulburn, suhunya masih mencapai 46,7 celcius.