Senin, 25 May 2020 14:00 UTC
SEKDA. Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono usai memimpin pres konference di Gedung Negara Grahadi. Foto: Baehaqi
JATIMNET.COM, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Pemkab Gresik dan Sidoarjo, serta Pemkot Surabaya akhirnya memutuskan untuk memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono mengatakan, kesepakatan PSBB tahap III dimulai tanggal 26 Mei hingga 8 Juni 2020. "Mulai 26 Mei sampai dengan 8 Juni 2020 dan dapat diperpanjang kembali," ujar Heru di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin 25 Mei 2020.
Sejatinya PSBB Surabaya Raya tahap II berakhir 25 Mei 2020, namun hasil rapat evaluasi yang dilakukan tiga daerah menghasilkan bahwa pemberlakuannya diperpanjang dua pekan lagi. Pertimbangannya, grafik perkembangan pasien positif Covid-19 yang belum menunjukkan tren membaik.
"Sudah kita evaluasi bersama bahwa trend dari penyebaran Covid-19 ini masih sangat tinggi. Saat ini saja sudah mencapai angka 533 untuk pasien konfirmasi positif Covid-19," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sidoarjo, Ahmad Zaini yang turut menghadiri rapat koordinasi PSBB.
BACA JUGA: Sepekan Pasien Covid-19 di Surabaya Tambah 300 Orang, PSBB Jilid III Menunggu
Zaini mengaku setuju dengan keputusan perpanjangan PSBB. Pasalnya, hingga sekarang di Sidoarjo angka pasien yang terjangkit virus SARS CoV-2 masih terbilang tinggi, terbanyak ke dua setelah Surabaya dengan 533 orang.
Senada, Sekda Kabupaten Gresik Nadlif mengatakan perpanjangan pemberlakuan PSBB ini pilihan yang tepat untuk menekan laju pasien positif. Sebab, tidak dipungkiri bahwa salah satu upaya mencegah penyebaran Covid-19 dengan memperketat penegakan protokol kesehatan.
"Makanya untuk PSBB tahap ketiga ini kami mengusung tema penegakan protokol kesehatan," kata dia.
Sementara Kepala Satpol PP Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, keputusan PSBB diambil setelah melakukan rapat evaluasi maraton mulai Sabtu 23 Mei 2020. Namun pada pemberlakuan tahap III ini lebih fokus pada pembentukan kampung tangguh yang dinamai Kampung Wani Jogo Suroboyo.
"Jadi fokusnya meningkatkan civil society. Jadi meningkatkan motivasi untuk pemberdayaan masyarakat di tingkat RW atau di tingkat kampung," imbuh Edy.