
Reporter
Restu C WidariJumat, 2 Juli 2021 - 09:40
Editor
Bruriy Susanto
PETI JENAZAH: Salah seorang pekerja yang sedang membuat peti jenazah, Jumat 2 Juli 2021. Foto: Humas Pemkot Surabaya
JATIMNET.COM, Surabaya - Pemkot Surabaya menyiapkan opsi terburuk apabila ada lonjakan kematian akibat Covid-19 di Kota Pahlawan. Salah satu yang dilakukan adalah membuat dan menyiapkan peti mati, meski sebenarnya diharapkan peti jenazah yang dibuat itu tidak dipakai.
“Pemkot memang membuat sendiri peti matinya, sehingga nanti ketika ada yang dikirim untuk pemulasaran di Keputih, terus kita mandikan dan masukkan dalam petinya, lalu kita makamkan. Jadi, inilah yang kita lakukan,” kata Eri, Jumat 2 Juli 2021.
Peti mati yang dibuat di belakang Balai Kota Surabaya atau di depan kantor Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah itu rencananya akan dibuat banyak.
Baca Juga: Ketersediaan BOR Rumah Sakit di Surabaya 100 Persen Penuh
Sebab, pembuatannya digarap oleh Satgas Dinas PU Bina Marga dan Pematusan dan juga Satgas Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR).
“Tapi saya tetap berharap peti ini tidak ada yang terpakai nanti, malah saya berharap tambah kurang, tambah kurang korban Covid-19 di Surabaya,” ia menegaskan.
Sementara, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menjelaskan bahwa di depan kantor Pengelolaan Bangunan dan Tanah, pemkot sudah mendirikan tenda yang menjadi tempat pembuatan peti mati.
Baca Juga: Kurangi Antrian di Rumah Sakit yang Dinilai Lama, Pemulasaran Jenazah Sendiri Disiapkan
Sebanyak 150 satgas pun bekerja cepat dan tepat untuk membuat peti mati itu. “Jadi, yang sudah selesai langsung dibawa ke Keputih. Karena di sana juga menjadi tempat pemulasaran jenazah,” kata Febri.
Peti mati itu dibuat lebih banyak karena memang selama Juni 2021, jumlah permintaan peti untuk pemakaman yang menggunakan protokol kesehatan terus meningkat. Data hingga tanggal 27 Juni 2021, ada sebanyak 490 pemakaman yang menggunakan protokol kesehatan.
“Jadi, ayo kita selamatkan anak, istri dan cucu kita, selamatkan keluarga kita dengan terus menjaga prokes. Jika kita sayang pada keluarga, tentu kita harus menjaga prokes, mari kita bersama-sama dan bergotong-royong melawan Covid-19,” ia memungkasi.