Logo

Clutch Bag Lucu nan Unik dari Kulit Kayu

Reporter:

Kamis, 11 October 2018 02:23 UTC

Clutch Bag Lucu nan Unik dari Kulit Kayu

Owner MilioCraft, Novarina menunjukkan clutch bag buatannya. FOTO: Afiyah Romadhoni.

JATIMNET.COM, Surabaya – Umumnya kulit kayu bisa diolah menjadi kertas atau triplek. Tapi berbeda dengan yang dilakukan Novarina ini (36). Wanita asal Surabaya ini mengubah kulit kayu menjadi clutch bag cantik yang digemari oleh masyarakat high class.

BACA JUGA : SATU JUTA UMKM JATIM DIPERSIAPKAN MASUK MARKETPLACE

Semakin moderen zaman, semakin beranekaragam tren fesyen yang bermunculan. Mulai dari topi hingga sepatu. Begitu juga dengan clutch bag atau tas tangan kecil.

Clutch bag semakin digemari oleh wanita, karena bentuknya yang simple, praktis dan tetap modis. Sehingga semakin banyak pula model clutch bag yang dapat dipilih.

Novarina tekun dalam dunia kerajinan. Khususnya di bidang fashion, seperti clutch bag, dan kalung. Clutch bag yang dibuat Nova memanfaatkan kulit kayu serta memadukannya dengan kain batik atau brokat.

BACA JUGA : UMKM JATIM TAK GOYAH DARI KRISIS RUPIAH

“Awalnya saya mengikuti seminar kerajinan, lalu salah satu anggotanya ada yang bisa membuat clutch bag dari kulit kayu, tapi tidak menarik. Lalu saya meniru dengan menambahkan kain batik sebagai penghias. Dan ternyata banyak yang suka,” ucap owner MilioCraft ini.

Meski sudah setahun menjalani usaha ini, Nova mengaku mengalami kesulitan. Yaitu untuk mendapatkan kulit kayu. Nova mengatakan kulit kayu yang digunakan bisa bermacam-macam, namun yang paling sering digunakan adalah kulit pohon kapuk.

BACA JUGA : SCCFAF BERIKAN KESEMPATAN UMKM SURABAYA GO INTERNASIONAL

Selain itu, mencari motif batik yang akan dipadukan untuk hiasan tas, menjadi kesulitan kedua bagi Nova. Menurutnya, mencari motif yang sama itu susah. Sehingga sangat sulit untuk membuat model tas yang sama persis.

Sementara proses pembuatannya, tidak ada cara khusus. Novarina menyebut awalnya membuat tas kecil terlebih dahulu yang dibuat menggunakan mesin. Kemudian membungkus tas kecil tersebut dengan kulit bagian luar kayu.

Semua proses masih mengandalkan kinerja Novarina, mulai dari desain hingga pembuatannya. Hanya saja untuk pembuatan motif dari kain batik, ia dibantu karyawannya.

“Cara membuatnya sebenarnya sama seperti membuat tas dompet kecil dari kain satin. Yakni memakai karton yang dilapisi busa hitam atau sejenis, tetapi yang tebal. Semua saya yang kerjakan, kecuali yang potong motif kain batik masih dibantu,” ungkap Nova saat ditanya tentang proses pembuatannya.

Novarina menceritakan dalam sehari maksimal bisa menghasilkan empat tas. Karena proses pembuatan dan desain kreatif yang agak ribet dan proses handmade membutuhkan waktu.

Novarina tidak menjualnya di toko, melainkan secara online melalui media sosial yakni Facebook. Untuk satu produk dia menjual seharga Rp 300 ribu untuk clutch bag kecil dan Rp 350 ribu untuk yang lebih gede.

“Awalnya saya ragu karena ketika saya menjual usaha saya di Sidoarjo dan sekitarnya kurang dilirik. namun ketika saya ikut pameran di Jakarta, ternyata antusiasme warga Ibu Kota justru sebaliknya,” pungkasnya.