Logo

Ciptakan Stetoskop Visual, Pelajar SMAN 21 Surabaya Juara Satu di WICE Malaysia

Reporter:,Editor:

Rabu, 09 October 2019 06:01 UTC

Ciptakan Stetoskop Visual, Pelajar SMAN 21 Surabaya Juara Satu di WICE Malaysia

INOVATOR. Enam pelajar SMAN 21 Surabaya yang berhasil meraih penghargaan tertinggi di ajang WICW, di Subang, Malaysia, 2-6 Oktober 2019 berfoto bersama guru pembimbing dan kepala sekolah. Foto: IST

JATIMNET.COM, Surabaya – Sebanyak enam siswa SMAN 21 Surabaya meraih juara satu bidang medikal di World Invention Competition Exhibition (WICE) 2019 di Subang Jaya, Malaysia 2-6 Oktober 2019. Dalam ajang tersebut, keenam siswa SMAN 21 menciptakan stetoskop visual.

Inovasi tersebut dibuat dengan latar belakang kebutuhan stetoskop dalam melakukan observasi terhadap pasien. Terlebih kemampun pendengaran manusia setiap tahunnya akan mengalami penurunan.

Kondisi tersebut berpengaruh pada hasil observasi dan simpulan dari penyakit yang diderita pasien. Maka, diubahlah stetoskop yang menggunakan audio (suara) ke dalam bentuk visual (gambar).

“Hampir semua dokter menggunakan stetoskop sebagai bahan observasi, baik untuk organ viseral, detak jantung, atau denyut nadi,” kata Ryan di sekolah SMAN 21 Surabaya, Rabu 9 Oktober 2019.

BACA JUGA: Mahasiswi STIE Perbanas Bikin Masker Rambut Berbahan Alami 

“Pada umumnya dokter menggunakan stestoskop konvensional yang output-nya mengandalkan suara. Salah dengar ada. Dari permasalahan itu kami menciptakan stestoskop berbentuk visual,” jelas Ryan.

Ia berharap dengan inovasi ini, pasien maupun dokter bisa mengamati detak jantung, denyut nadi, dan organ viseral dengan baik. Ketepatan alat stetoskop ini sangat dibutuhkan dan sangat mempengaruhi tindak lanjut dokter/ahli medis lainnya.

Sementara anggota tim lainnya, Yohanes Lukas Dony Anggoro menyampaikan kelompoknya melakukan tiga kali observasi dalam membuat inovasi.

Stetoskop visual yang diciptakan enam pelajar SMAN 21 menjadi alat inovatif di bidang kesehatan dan medis. Foto: IST.

Tahap pertama, transduser stetoskop dengan penguat pra KY-037 diukur dalam tingkat tekanan suara atau desibel (simulator hearth beat) ke spektrum osiloskop.

Sedangkan tahap kedua, transduser stetoskop dengan output KY-037 diberikan kepada arduino unc dengan layar pelindung TFT 2.4 sebagai input. Dan tahap terakhir, menentukan status sampel remaja kesehatan di bawah rekomendasi dokter.

“Cara kerja alat ini menangkap tekanan mulai detak jantung atau denyut nadi. Kemudian diubah dalam bentuk sinyal, dan diposes arduino unc yang hasilnya ditampilkan di layar,” papar dia. Alat ini, lanjutnya, sudah diuji 100 orang dan mengumpulkan hasil yang signifikan terhadap observasi 100 orang tersebut.

BACA JUGA: Mahasiswa UK Petra Ubah Ampas Kopi Jadi Meja

Adapun Waka Prestasi yang juga Guru Biologi SMAN 21 Surabaya, Budi Santoso menuturkan stetoskop visual ini siswa akan mengembangkan inovasi baru agar lebih mudah digunakan dan efisien kegunaannya.

“Waktu lalu alat ini kami daftarkan ke HAKI (hak atas kekayaan intelektual). Selanjutnya akan kami kembangkan seperti jam tangan, agar lebih efisien,” papar dia

Pihak sekolah optimistis alat ini bisa membantu dokter/petugas medis untuk melakukan observasi. Tidak menutup kemungkinan inovasi baru tersebut akan dipasarkan. “Kami akan menjual murah, sekitar Rp 850 ribu,” ungkap Budi.

Adapun enam siswa SMA yang mengikuti lomba tersebut meliputi Ryan Andhika Putra, Wardah Ainiyah, Arifiah Putri, Yohanes Lukas Dony Anggoro, Lintang Aura Dewanthi, dan Kandi Akeno Yazira. Ajang bergengsi ini diikuti 120 peserta dari delapan negara.