Selasa, 30 October 2018 04:41 UTC
no image available
JATIMNET.COM, Kuala Lumpur - Pendiri dan CEO Lion Air Grup, Rusdi Kirana menyampaikan bela sungkawa dan duka cita atas insiden jatuhnya Pesawat Lion Air JT610 di Perairan Karawang Provinsi Jawa Barat, Senin kemarin, 29 Oktober 2018.
Rusdi Kirana yang juga Duta Besar RI di Kuala Lumpur ini menyampaikan rasa dua cita itu melalui akun instagram-nya rusdi.kirana yang hingga Selasa pukul 11.00 sudah mendapatkan 388 "like". "Dan dalam kesempatan ini saya juga menyampaikan rasa bela sungkawa dan duka cita yang mendalam atas insiden #JT610. Mari kita sama-sama bergandengan tangan untuk mendoakan yang terbaik bagi saudara kita beserta para keluarga insiden ini," jelasnya seperti dikutip Antara, Selasa, 29 Oktober 2018.
Status Rusdi Kirana mendapat sejumlah tanggapan diantaranya dari Amir Hakimin mahasiswa aviasi dari Universitas Kuala Lumpur. "Pak Rusdi Kirana kami ucapkan takziah (bela sungkawa) atas tragedi pesawat Lion Air," katanya. Lion Air Grup selama ini sudah bekerjasama dengan Lion Air Grup untuk membuka jurusan penerbangan di kampus tersebut.
Ucapan yang sama disampaikan oleh mantan penyanyi Indonesia yang kini tinggal di Kuala Lumpur, Merry Andani. "Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun. Pak Dubes Rusdi Kirana kami turut berduka cita atas musibah Lion Air JT610. Semoga seluruh keluarga korban diberikan ketabahan. Aamiin," ujar Ketua Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) Malaysia tersebut.
Saat kejadian kemarin pendiri Batik Air, Malindo Air dan LionAirThai ini enggan memberikan tanggapan kepada media baik saat di-japri maupun melalui sekretarisnya karena menurut informasi sejumlah staf di KBRI Kuala Lumpur sangat "shock" dan sedih dengan peristiwa tersebut.
"Saat mempimpin upacara terlihat sudah tidak fokus. Mungkin baru menerima telepon musibah Lion Air," ujar seorang staf yang enggan disebut namanya. Seorang pejabat mengatakan Dubes Rusdi Kirana berangkat ke Jakarta dengan pesawat pribadinya Senin sore, 29 Oktober 2018 jam 18.00 waktu Malaysia. Sejumlah agenda seperti kunjungan ke Kinabalu dia batalkan.