Selasa, 17 September 2024 05:00 UTC
Petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan menempel stiker bebas boraks dan formalin pada PKL. Foto: Zuditya Saputra
JATIMNET.COM, Lamongan – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lamongan melakukan razia terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan makanan berbahan baku asal hewan, Selasa, 17 September 2024.
Razia itu dilakukan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan di sejumlah kecamatan termasuk kecamatan Lamongan.
Saat berlangsungnya penyisiran, Disnakeswan Lamongan memeriksa 13 PKL di dalam kota dan 50 pedagang di kecamatan lain.
"Razia ini dilakukan untuk menjamin keamanan pangan berbahan baku asal hewan yakni bebas dari boraks dan formalin," kata Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan Rehendra.
BACA: Perumda Pasar Lamongan Minta Dinas Peternakan Atur Transaksi Hewan di Tengah Wabah PMK
Rahendra menjelaskan untuk mengetahui makanan bebas dari boraks dan formalin, petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan yang melakukan razia melakukan pengambilan sampel.
Sampel makanan tersebut dibawanya ke kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. Setiba di lokasi kantor, makanan tersebut dilakukan pemeriksaan menggunakan alat khusus.
Dengan begitu, makanan yang diperiksa dapat terlihat jelas hasilnya antara makanan yang menggunakan boraks serta formalin dan makanan yang tidak menggunakan bahan tersebut.
BACA: Terhalang Cuaca, Sapi Perah di Lamongan Tidak Bisa Berkembang
Usai diketahui hasil pemeriksaan, pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan kembali mendatangi lokasi tempat berjualan pedagang yang telah diambil sampel dagangannya.
Mereka menyampaikan hasil makanan yang telah diperiksanya saat di kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan kepada pedagang yang dagangannya telah diambil sebagai sampel.
"Apabila hasilnya negatif, tempat jualan pedagang akan ditempel setiker bebas boraks dan formalin," ujarnya.
"Dari 63 pedagang yang kita periksa, alhamdulillah hasilnya negatif," katanya.
Dengan pemeriksaan terhadap pedagang makanan berbahan baku hewan ini diharapkan mampu memberikan makanan yang bebas dari boraks dan formalin kepada masyarakat Lamongan.
