Logo

Cegah Skizofrenia pada Lansia Lewat Interaksi Sosial

Reporter:,Editor:

Kamis, 10 October 2019 05:17 UTC

Cegah Skizofrenia pada Lansia Lewat Interaksi Sosial

Ilustrasi oleh Gilas Audi

JATIMNET.COM, Surabaya  - Psikolog Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Hamidah menyebut kurangnya aktivitas, berpikir, dan interaksi sosial pada lanjut usia (lansia) menyebabkan penurunan mental. Ia menganjurkan agar keluarga sering mengajak orang tua berinteraksi setiap hari untuk mencegah munculnya skizofrenia.

“Ada beberapa faktor yang menyebabkan stres, salah satunya karena merasa kekurangan dalam segala hal,” kata Hamidah saat dikonfirmasi, Rabu 9 Oktober 2019.

Lansia relatif mengalami penurunan dalam beberapa hal. Seperti penurunan fisik, kognitif, sosial, dan juga ekonominya. 

BACA JUGA: Ceburkan Diri ke Kali Rolak Gunungsari, Perempuan Tak Dikenal Tewas Tenggelam

Ia menyampaikan penurunan kognitif biasanya dipengaruhi karena hilangnya beberapa aktivitas seperti bekerja, berpikir, dan lainnya. Bahkan dari segi sosialnya pun berkurang. Sehingga pikirannya tidak terasah dengan baik setiap harinya.

“Yang tadinya tidak mudah lupa, jadi mudah lupa, bahkan kadang nama anaknya lupa, bahkan pendapatannya juga berkurang atau hilang,” kata dia. 

Dalam keadaan tersebut, Hamidah menjelaskan bahwa orang tua membutuhkan lawan bicara untuk mengobrol. Namun ketika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, orang tua akan kesepian dan merasa serba kekurangan. 

BACA JUGA: Dalam Satu Bulan, Enam Bunuh Diri di Blitar Kota

Ia menjelaskan perasaan tersebut menimbulkan emosi yang tidak baik pada orang tua dan terjadinya beban secara psikologis.

“Semua beban tersebut terakumulasi jadi satu. Dan itu bisa menimbulkan skizofernia,” kata dia.

Menurutnya, skizofernia tidak muncul secara tiba-tiba, tapi karena karena lingkungan tidak mengenali gejala-gejala yang penting. Sehingga penyakit tersebut tidak diketahui sejak dini dan dianggap biasa oleh lingkungannya. 

BACA JUGA: Stres, Ketua KPPS di Kota Malang Mencoba Bunuh Diri

“Tandanya biasanya hanya diam saja seperti biasa, tapi pikirannya sudah tidak nyambung, terus ganti-ganti topik yang tidak runtut,” katanya.

Ia menyampaikan agar orang tua yang sudah terkena skizofrenia dibawa ke profesional. Karena dalam menangani hal tersebut membutuhkan keahlian yang khusus. Apalagi selama ini banyak kasus keluarga tidak mampu menghadapi orang skizofren.

BACA JUGA: Pamit Makan Mi, Pemuda di Probolinggo Ditemukan Tertusuk Pisau

Hamidah mengimbau pada masyarakat agar terus mengajak interaksi pada orang tuanya yang sudah lanjut usia. 

“Diberikan tugas kecil untuk melakukan tugas ringan di rumah, misal nyapu, ke pasar, dan sering diajak interaksi dengan lingkungan sekitar,” kata dia.