Kamis, 24 October 2024 08:00 UTC
PELATIHAN. DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo bersama TP PKK memberikan pelatihan bagi pendamping penyintas, Kamis, 24 Oktober 2024. Foto: Dinas Kominfo
JATIMNET.COM, Probolinggo – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Probolinggo bersama TP PKK menggelar pelatihan konseling dasar bagi pendamping penyintas kekerasan seksual dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Pelatihan bertujuan memperkuat penanganan dan pencegahan kekerasan seksual, serta KDRT. Kegiatan berlangsung di ruang pertemuan PKK Kabupaten Probolinggo, Kamis, 24 Oktober 2024.
Pelatihan menghadirkan pembimbing dari Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) DP3AP2KB dan dibuka Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto.
BACA: Perempuan Masih Dominasi Korban KDRT dan HIV/AIDS di Jatim
Kepala DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo Hudan Syarifuddin mengatakan pelatihan sangat penting dalam meningkatkan keterampilan pendamping bagi penyintas kekerasan.
"Kami ingin memastikan para pendamping mampu memberikan pencegahan dan penanganan efektif agar korban mendapatkan dukungan terbaik," katanya.
Sementara itu, Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto menjelaskan pelatihan merupakan bagian program Pokja 1 dengan tajuk Keluarga Indonesia Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual (KILAS).
"Dengan pengetahuan dan keterampilan konseling dasar, kader PKDRT akan lebih profesional dan empatik saat mendampingi korban," ujarnya.
Menurut Rita, pelatihan juga memberikan pemahaman mendalam tentang dinamika kekerasan dan strategi intervensi yang tepat.
BACA: KPAI Ungkap Alasan Rumah Tempat Rawan Kekerasan Seksual
"Kader akan memahami faktor penyebab kekerasan, serta dampaknya pada korban, sehingga mereka bisa membantu korban dengan lebih efektif," katanya.
Selain memberikan bantuan langsung, para kader juga diharapkan mampu mengurangi stigma sosial yang kerap dialami korban.
“Mereka dapat menyampaikan informasi akurat serta membangun empati di masyarakat, itu agar lebih peduli dan mendukung korban,” katanya.
Rita menekankan para kader PKDRT dapat menjadi ujung tombak dalam pencegahan kekerasan. “Mereka tidak hanya memberi edukasi, tetapi juga menjadi pintu pertama bagi korban yang mencari bantuan,” katanya.