Minggu, 29 March 2020 23:15 UTC
DISINFEKTAN KIPAS: PD Pasar Surya memasang kipas angin yang menyemprotkan disinfektan di Pasar Keputran Utara, Minggu 29 Maret 2020. Foto: Restu
JATIMNET.COM, Surabaya - Upaya pencegahan, penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) terus dilakukan di Kota Surabaya. Salah satunya dengan memasang dan menempatkan kipas angin yang menyemprotkan disinfektan di Pasar Keputran.
Alat yang dipasang oleh pihak dinas Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya itu sengaja berada di pasar, karena lokasinya memang menjadi tempat kerumunan massa sedang melakukan transaksi antara pedagang dan pembeli.
Direktur Teknik Usaha PD Pasar Surya, Muhibiddin mengatakan, pihaknya memasang empat unit kipas angin yang menyemprotkan disinfektan di Pasar Keputran Utara. Rinciannya, tiga unit dipasang di lantai bawah, sedangkan satu unit di lantai atas.
“Kita sesuaikan dengan daya yang terpasang di masing-masing unit. Jika dayanya kurang, maka kita pindah atau kurangi,” kata Muhibiddin, Minggu 29 Maret 2020.
BACA JUGA: Ini Kisah di Balik Perjuangan Sosok Christina Melawan Covid-19
Dengan keberadaan kipas angin yang menyemprotkan disinfektan diharapkan menanggulangi, penyebaran Covid-19 di pasar tradisional. Ia menjelaskan, sebuah kipas angin yang diberi disinfektan menyemprotkan sebanyak 40 liter.
Apabila kipas menyala terus, diperkirakan lama semprotan sekitar tiga jam. “Tapi bergantung juga dengan speed (kecepatan kipas),” tegasnya.
Rencananya, pemasangan kipas angin yang menyemprotkan disinfektan tidak hanya di Pasar Keputran saja. Dalam waktu dekat, juga akan memasang di pasar tradisional lain yang berada di bawah naungan PD Pasar Surya.
“Di Pasar Tambah Rejo dan Kapas Krampung juga akan kita pasang. Kita koordinasi dengan pemerintah kota. Kita harus siapkan titiknya dahulu. Gak bisa asal menaruhnya. Karena di tiap lokasi ada batasan dayanya,” papar Muhibiddin.
BACA JUGA: Risma Ajak Warga Jaga Fasilitas Publik Untuk Lawan Covid-19
Sementara, Kepala Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah Pemkot Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro menyampaikan, penyemprotan disinfektan di pasar tradisional bertujuan untuk mengurangi mikroorganisme dan mengantisipasi penularan Covid-19.
Tidak hanya itu, nantinya bakal mendisiplinkan pedagang supaya mau mencuci tangan dan menggunakan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan, guna antisipasi penyebaran Covid-19. “Di pasar banyak aktivitas, maka perlu penyemprotan ini (disinfektan),” kata Hebi.
Mengenai penutupan pasar sementara, Hebi menegaskan, kalau hingga kini tidak dilakukan. Pasalnya, belum ada kebijakan lockdown. Untuk itu, sebanyak 81 pasar tradisional yang ada di Surabaya tetap buka.
“Khawatirnya, kalau ada penutupan maka panic buying dan sebagainya juga akan terjadi. Kita tak menginginkan itu,” tegasnya.
Sementara untuk meminimalisir mikro organisme dan virus, di pasar-pasar tradisional akan disemprot disinfektan empat hari sekali dan hal itu terus dilakukan oleh Pemkot Surabaya.