Senin, 23 March 2020 07:10 UTC
PENYEMPROTAN DRONE: Penggunaan drone mulai dilakukan, untuk memaksimalkan penyemprotan disinfektan di jalanan dan kampung-kampung di Kota Surabaya. Foto: Istimewa.
JATIMNET.COM, Surabaya - Berbagai upaya untuk mencegah penyebaran Corona Virus atau Corona Virus Disease (COVID-19) di Surabaya terus dilakukan. Yang terbaru, pemkot setempat mulai menggunakan drone untuk memaksimalkan penyemprotan disinfektan di jalanan dan kampung di Kota Surabaya.
Penyemprotan disinfektan melalui drone ini dimulai di jalanan dan Kampung Kebangsren Kecamatan Genteng Kali, Surabaya, Senin 23 Maret 2020. Dengan menggunakan drone, diharapkan penyebaran cairan disinfektan bisa lebih masif ke berbagai penjuru kota.
Sebelum memulai penyemprotan, pintu rumah dan jendela diimbau untuk dibuka. Upaya ini dilakukan supaya disinfektan yang disemprotkan menggunakan drone bisa masuk sampai ke dalam rumah.
BACA JUGA: Orang dari Bali Lewati Terowongan Penyemprotan Disinfektan sebelum Masuk Jawa
Menurut Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, sebenarnya alat drone itu digunakan untuk pertanian. Cara ini dinilai sangat efektif untuk menyemprot wilayah perkampungan, mengingat banyak kabel yang bergelantungan. Ia juga memastikan bahwa akan mengerahkan semua resource untuk mengejar waktu dalam mengantisipasinya.
“Untuk menekan lebih banyak korban, kita kerahkan cara apapun. Makanya kita dikejar waktu,” kata wanita yang akrab disapa Risma ini saat memimpin penyemprotan.
Pada kesempatan itu, pasukan tim Walang Kadung milik Dinas Pemadam Kebakaran juga dikerahkan untuk mensterilisasi rumah warga dengan semprotan cairan disinfektan. “Semua kita optimalkan, termasuk tim Walang Kadung juga keliling,” terang Risma.
BACA JUGA: Virus Corona, Risma: Perubahan Protokol, Tidak Boleh Salaman
Risma pun memastikan semua upaya ini akan terus dilakukan, untuk menjaga dan melindung warga Surabaya sampai situasi dinyatakan kembali kondusif oleh pemerintah pusat.
“Bukan saya yang menentukan tapi pemerintah pusat. Karena itu penilaian memang dilakukan oleh pemerintah pusat,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Pemasaran NPC Lab, M. Teguh Alimudin mengatakan, drone yang digunakan untuk menyemprotkan disinfektan kali ini memiliki enam baling-baling (hexacopter) dengan berat 50 kilogram. Drone ini dapat menampung kapasitas air sebanyak 20 liter.
“Kali ini kita isi disinfektan sesuai batas maksimal yaitu 20 liter, dan ini lebih bisa menjangkau kemana-mana,” kata Teguh.