Kamis, 08 August 2019 03:29 UTC
Sayur dan buah. Foto: Unsplash
JATIMNET.COM, Surabaya – Sayur dan buah memiliki cara memasak berbeda agar kandungan gizi di dalamnya bisa dikonsumsi dengan maksimal. Kandungan vitamin di dalamnya menentukan cara memasak yang tepat.
"Ada proses memasak yang justru berpengaruh negatif terhadap kandungan nutrisi makanan, dan ada juga proses memasak yang meningkatkan kandungan nutrisi," ujar peneliti makanan Guy Crosby, mengutip laman Huffpost, Kamis 8 Agustus 2019.
Crosby mengatakan, baik tidaknya sayur dan buah yang dimasak dipengaruhi beberapa faktor, seperti cara memasak, produk yang dikonsumsi, dan apa nutrisi spesifik yang ingin dikonsumsi.
Sebab, pada dasarnya sayuran dan buah ini miliki variasi yang berbeda saat dimasak dan tidak dimasak, dikutip dari Suara.com.
BACA JUGA: Ini Takaran Sajian Sayur untuk Anak-anak
Sekedar informasi, panas saat memasak dapat mengubah kandungan nutrisi.
Vitamin B dan C, serta sebagian bahan kimia lain yang disebut fitonutrien dan banyak terkandung dalam sayuran dan buah, akan larut dalam air.
Memasak atau merebus akan menghilangkan nutrisi tersebut, terlebih jika cairan yang dimasak dibuang. Tapi jika Anda menggunakan cairan hasil rebusan itu, maka Anda akan tetap mendapatkan sebagian manfaat dan gizinya.
Sementara itu vitamin lain seperti vitamin A, D, E, dan K akan larut dalam lemak, yang artinya jika memasak sayur dan buah dengan kandungan vitamin tersebut, vitamin akan hilang saat proses penggorengan.
BACA JUGA: Makanan ini Menyehatkan dan Memperpanjang Usia
Crosby mengatakan bahwa kandungan vitamin C dapat jadi tolak ukur dampak memasak pada nutrisi dalam makanan.
Vitamin C peka terhadap panas, cahaya, dan udara, serta mudah larut dalam air. Itu sebabnya, kadar vitamin C dalam sayur dan buah mudah terdegradasi atau berkurang.