Logo

Budidaya Mangga Desa Wotan Gresik Masuk Food Estate, Berpotensi Ekspor Asia dan Timur Tengah

Reporter:,Editor:

Jumat, 27 December 2024 03:00 UTC

Budidaya Mangga Desa Wotan Gresik Masuk Food Estate, Berpotensi Ekspor Asia dan Timur Tengah

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Eko Anindito Putro (tengah) saat meninjau budidaya mangga yang masuk dalam food estate di Desa Wotan, Kec. Panceng, Kab. Gresik, Jumat, 27 Desember 2024. Foto: Dispertan Gresik

JATIMNET.COM, Gresik – Mangga khas Desa Wotan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, menjadi komoditas unggulan yang masuk dalam program food estate nasional. 

Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan daya saing hasil pertanian lokal di pasar domestik dan internasional.

Desa Wotan terletak di ujung barat Gresik dan selama ini dikenal sebagai sentra penghasil mangga berkualitas. Rasanya manis dan bertekstur khas.

Masuknya mangga dari desa ini ke dalam food estate memberikan peluang besar bagi para petani untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Kepala Desa Wotan Khusnul Muslihun mengatakan melalui akses pasar yang lebih luas, menjadikan mangga menjadi salah satu penopang perekonomian.

Langkah ini merupakan hasil dari upaya panjang pemerintah desa dan pemerintah daerah dalam mendorong produk unggulan lokal. 

BACA: Karang Taruna Probolinggo Tanam 200 Pohon Mangga di Pulau Gili Ketapang

"Mangga Wotan memiliki potensi besar karena kualitasnya sudah diakui. Dengan masuknya ke dalam program food estate, diharapkan produksi mangga akan meningkat, baik dari segi kuantitas maupun kualitas," ujarnya, Jumat, 27 Desember 2024.

Selain itu, pemerintah pusat mendukung berupa pendampingan teknis, bantuan alat pertanian modern, hingga fasilitasi sertifikasi produk agar mangga Wotan bisa bersaing di pasar global.

"Kami sangat bersyukur karena ini membuka peluang lebih besar bagi mangga Wotan. Dengan pendampingan dari pemerintah, kami optimis hasil panen akan semakin meningkat," katanya.

Mangga khas Desa Wotan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, menjadi komoditas unggulan yang masuk dalam program food estate nasional. Foto: Agus Salim

Pemerintah daerah bersinergi dengan Pemdes Wotan mengadakan pelatihan pengelolaan lahan dan peningkatan mutu hasil panen. 

Selain itu, rencana ekspor mangga Wotan ke negara-negara Asia Tenggara dan Timur Tengah juga sedang dibahas untuk memaksimalkan potensi ekonomi desa ini.

Masuknya mangga Desa Wotan dalam food estate menjadikan Kabupaten Gresik sebagai salah satu daerah penghasil produk pertanian unggulan di Indonesia.

BACA: Mangga Sultan Asal Gedangan Gresik Mampu Ekspor ke Singapura

Hal ini diharapkan mampu memberikan dampak positif, baik untuk ekonomi lokal maupun nasional, khususnya warga Desa Wotan, Kecamatan Panceng, Gresik.

Sebagai catatan, food estate hortikultura mangga yang kini tengah dirintis di Gresik akan menjadi model yang pertama kali dikembangkan di Indonesia.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Eko Anindito Putro menambahkan food estate mangga terdapat di empat kecamatan, yaitu Panceng, Sidayu, Ujungpangkah, dan Dukun.

Di Desa Wotan, Kecamatan Panceng, mangga ditanam di lahan seluas 14 hektar. Mangga dari empat kecamatan akan dikumpulkan di Koperasi Duta Horti.

"Nanti mangga diekspor sesuai permintaan pasarnya. Terakhir di 2024 ada 2 ton mangga ekspor ke Hongkkng. Kita bersinergi dengan Bea dan Cukai membantu mereka untuk syarat ekspornya," katanya.

Pemerintah pusat maupun daerah memberikan fasilitas pendukung intensifikasi berupa pupuk organik, dolomit, NPK, dan tricoderma ke tiga kelompok tani yakni, Petung, Sumurber, dan Wotan.

Sedangkan untuk bantuan ekstensifikasi atau perluasan dilakukan ke Kelompok Tani (Poktan) Serah 20 hektar, Poktan Sumurber 10 hektar, dan Poktan Sukodono III 10 hektar. Total ditargetkan menjadi 60 hektar.