Jumat, 27 August 2021 05:40 UTC
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (peci) disela-sela launching ekspor perdana mangga asal desa Gedangan, Gresik. Foto: Agus Salim
JATIMNET.COM, Gresik - Desa Gedangan, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik melakukan ekspor buah mangga asal desa setempat ke Singapura, dengan harga Rp.50 ribu perkilo-nya. Harga jual yang tinggi membuat pelaku usaha dan petani mangga mendapatkan keuntungan besar, sekaligus membuat sektor pertanian di Kabupaten Gresik optimistis bisa maju.
Kepala Kantor Bea Cukai Gresik, Bier Budy Kismulyanto menyebut Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi salah satu penyangga perekonomian ditenah pandemi Covid-19. “UMKM menjadi penopang pertama saat pandemi Covid-19 ini, dan ini merupakan ekspor ke 13 dari beberapa UMKM di wilayah Kabupaten Gresik,” katanya, Jumat 27 Agustus 2021.
Bier menegaskan, pasar UMKM hanya berputar di sini, dan pihaknya melakukan pasar luar negeri melalui Klinik Ekspor yang akhirnya diterima. "Alkhamdulillah bisa diterima," ujarnya.
Baca Juga: Ini Strategi Utama Kemenkop Tingkatkan Ekspor UMKM
Diketahui pelepasan perdana ekspor, dilaunching secara langsung oleh Bupati Fandi Akhmad Yani, pihaknya terus mendorong pelaku UMKM go internasional, sekaligus mengapresiasi ekspor kali ini.
“Kita dorong dan ajak seluruh umkm di tengah pandemi. Harus berani mencoba ke pasar internasional. Dengan konsep Bela, Beli, Bagi,” tegas Bupati Gresik.
Menurutnya UMKM merupakan nilai ekonomi kerakyatan dan pihaknya akan terus mendukung dan melakukan kolaborasi bersama Dnas terkait. Sebagai catatan, harga per kilo mangga yang diekspor seharga 5 Dollar Singapura, atau setara dengan Rp 50 ribu dan dipotong biaya pengiriman Rp 15 ribu per kilo-nya.