Jumat, 21 February 2020 05:30 UTC
TAMBANG BSI: Corporate Communications Manager PT Merdeka Copper Gold, Tom Malik (kiri) bersama salah satu perwakilan warga Dusun Pancer, Budi Mustika (kanan), usai melakukan dialog terbuka, Rabu 19 Februari 2020. Foto: Restu
JATIMNET.COM, Surabaya - Anak usaha PT Merdeka Copper Gold di bidang pertambangan emas, PT Bumi Suksesindo (BSI), membuka dialog terbuka terkait kegiatan penambangan emas BSI di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur.
Bertempat di RM Handayani Kertajaya, Surabaya, dialog terbuka digelar pada Rabu 19 Februari 2020, dihadiri lima orang perwakilan warga Dusun Pancer, termasuk salah satunya adalah tetua Dusun Pancer, Mbah Sunar.
Corporate Communications Manager PT Merdeka Copper Gold, Tom Malik mengatakan, pihak manajemen BSI menggelar dialog terbuka yang dilakukan itu guna merespon silang pendapat diantara warga Dusun Pancer tentang kegiatan geolistrik BSI di kawasan Izin Usaha Penambangan (IUP) Operasi Produksi di Dusun Pancer. Pasalnya, sebagian warga di dusun itu mendukung kegiatan tersebut, namun sebagian yang lain bersikap sebaliknya.
BACA JUGA: Warga Banyuwangi Tolak Tambang Mulai Aksi di Depan Kantor Gubernur
"Kami mengajak masyarakat duduk bersama dan memberikan masukan kepada kami. Setiap kritikan kami terima sebagai masukan untuk bahan perbaikan. Kami sangat membuka diri untuk sebuah dialog yang terbuka dengan siapa saja demi kebaikan bersama, agar kegiatan penambangan di Dusun Pancer ini tetap memberi manfaat kepada masyarakat sekitar,” kata Tom Malik, Rabu 19 Februari 2020.
Dia mengungkapkan, dari total karyawan BSI sebanyak 2.341 orang, sebanyak 1.561 pekerja merupakan warga Dusun Pancer. Selain itu, BSI selama ini juga telah menjalankan beberapa program tanggungjawab sosial perusahaan (corporate social responsibility).
Seperti pada 2019 lalu, BSI telah menjalankan Program Pengembangan Masyarakat (PPM) yang mampu menjangkau penerima manfaat langsung sebanyak lebih dari 45 ribu warga di lima desa area kecamatan Pesanggaran dan sekitarnya.
"Kami selalu berusaha agar keberadaan BSI mampu mengangkat taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat. Anak-anak nelayan bisa mengenyam jenjang pendidikan yang layak, sehingga mampu bersaing di dunia kerja,” imbuh Tom.
BACA JUGA: ESDM Jatim Akui Kesulitan Tertibkan Tambang Galian C Ilegal
Disisi lain, Government Relations BSI, Iwa Mulyawan menjelaskan bahwa BSI memperoleh IUP Operasi Produksi untuk jangka waktu 20 tahun, terhitung mulai 2010 - 2030. Iwa pun secara gamblang menegaskan bahwa semua legalitas terkait kegiatan operasi penambangan emas sudah dipenuhi oleh BSI.
"BSI sebagai anak usaha perusahaan publik cukup memperhatikan legalitas tersebut. Sehingga sejak awal kami sudah penuhi semua legalitas yang diperlukan untuk operasional kami di Dusun Pancer,” tegasnya.
Sementara itu, sekitar 20 orang warga Dusun Pancer yang tergabung dalam Potolak pada Sabtu 15 Februari 2020 lalu mengayuh sepeda dari Banyuwangi dengan tujuan akhir Surabaya, sebagai bentuk protes terhadap kegiatan BSI. Rencananya, mereka akan menggelar aksi demo di kantor Gubernur Jawa Timur pada Kamis 20 Februari 2020.
Nah selang beberapa hari dari dimulainya aksi kayuh sepeda oleh Potolak tersebut, atau tepatnya pada Selasa 18 Februari 2020, warga Dusun Pancer yang lainnya mengadukan perlakuan yang tidak baik dari sekelompok orang, terutama saat mereka mengikuti pekerjaan Geolistrik BSI di Lompongan, Dusun Pancer kepada Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur (Jatim).
BACA JUGA: Banyak Tambang dan Reklamasi Diduga Ilegal, LSAKP Waduk ke DPRD Jatim
Menanggapi hal tersebut, menurut Iwa, Pemerintah Provinsi Jatim melalui Kepala Dinas ESDM Jatim, Setiajit, telah memberikan dukungan secara penuh kepada pertambangan yang dikelola secara legal dan sesuai dengan peraturan perundangan, dalam hal ini BSI.
"Prinsipnya, pertambangan yang berizin hanya dapat ditutup apabila melakukan pelanggaran hukum. Sementara selama ini, BSI telah memenuhi peraturan yang berlaku. Tidak hanya bidang ketaatan, program sosial BSI juga dilaksanakan dengan baik," kata Iwa, mengutip dari pernyataan Setiajit.