Logo

BPBD Jatim Asesmen Titik Rawan Gunung Semeru

Reporter:,Editor:

Kamis, 03 December 2020 01:40 UTC

BPBD Jatim Asesmen Titik Rawan Gunung Semeru

GUNUNG SEMERU: Gunung Semeru yang tampak erlihat tertutup kabut awan putih. Foto: Bruriy

JATIMNET.COM, Surabaya - Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur melakukan asesmen atau mendata wilayah rentan di kaki Gunung Semeru. 

BPBD Jatim memetakan daerah rawan agar tidak ada masyarakat setempat yang mendekat. Asesmen dilakukan di wilayah Desa Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, yang menjadi jalur lahar dingin muntahan material vulkanik Gunung Semeru. 

"Teman-teman mengasesmen wilayah-wilayah yang rentan terkena lagi. Karena di situ sudah penuh lahar dingin. Nanti akan meluber ke mana, teman-teman lagi asesmen di situ," ujar Kasi Kedaruratan BPBD Jatim Satriyo Nurseno, Rabu 12 November 2020. 

Asesmen ini, kata dia, untuk memperbarui titik-titik jalur evakuasi apabila kembali terjadi guguran lahar dingin. Mengingat beberapa masyarakat pengungsi sudah mulai berangsur kembali pulang ke rumah masing-masing.

BACA JUGA: Semeru Keluarkan Lava dan Belerang, Warga di Pengungsian Panik

Imbauan sebenarnya sudah ada dari Kodim dan Korem Lumajang agar tidak kembali ke rumah. BPDB Jatim juga mengingatkan situasi Gunung Semeru belum sepenuhnya kembali normal. "Tapi mereka tetap pengen (ingin) melaksanakan aktivitas sehari-hari. Karena mungkin jenuh, seharian di pengungsian, tok, ya memang menjenuhkan," tegasnya. 

Masyarakat, kata Satriyo, ingin mengecek barang-barang mereka di rumah mereka setelah beberapa hari ditinggal ke pengungsian. "Mereka tidak tinggal sepenuhnya di rumah, tidak. Malam mereka akan tetap kembali ke pengungsian di tendanya pemerintah, maupun di tempat pengungsian mandiri di masjid-masjid dan di sekolah," kata dia. 

Data yang masuk BPBD Jatim, jumlah pengungsi diperkirakan sekitar 550 orang. Mereka terkumpul di Lapangan Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang. Kemudian di Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. 

"Kemarin 550 (orang). Jadi kebanyakan mereka ngungsi mandiri ke masjid dan sekolah. Teman-teman di lapangan juga masih mendata. Belum terkaver semua," kata dia. 

Satriyo mengatakan, lahar dingin yang sekarang memenuhi Sungai Besuk di Desa Curah Kobokan bisa kembali mengalir deras dan meluber ke sekitar lokasi sungai. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperingatkan warga agar menghindari aliran lava Gunung Semeru.

Kawah Gunung Semeru masih ada kemungkinan bergejolak. "Kami akan tetap mengoptimalkan keselamatan warga terkait pengungsian ini. Kami akan membuat rambu-rambu setelah asesmen ini agar masyarakat tidak mendekat di wilayah yang rentan dan rawan," tandasnya.