AKTIVITAS ERUPSI GUNUNG SEMERU, Kabupaten Lumajang pada Sabtu 4 Desember 2021 sekitar pukul 15.00 WIB membuat warga panik. Sehingga mereka pun berhamburan lari, menyelamatkan diri untuk mencari tempat yang dianggap paling aman.

Gunung Semeru terletak di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terjadi guguran awan panas. Gunung api itu mengeluarkan asap pekat berwarna abu-abu berukuran besar.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang memutuskan memperpanjang masa Siaga Awan Panas Guguran (APG) Semeru selama tujuh hari ke depan, hingga Senin 21 Desember 2020.

Seorang supir ekskavator asal Probolinggo dikabarkan hilang saat Gunung Semeru mengalami erupsi pada Selasa, 1 Desember 2020 lalu.

GUNUNG SEMERU hingga kini masih terus aktif mengalami erupsi. Dan, erupsi itu terkadang mengeluarkan lahar panas dan lava.

Banjir bandang membawa material letusan Gunung Semeru terjadi, Kamis 3 Desember 2020. Lahar panas yang membawa material berupa batu, kayu dan lumpur vulkanik mengalir deras di Sungai Besuk Lanang dan Besuk Lengkong di saat bersamaan dengan turunnya hujan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan telah berkordinasi dengan kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR) terkait pembangunan jalur evakuasi di lereng Gunung Semeru.

Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur melakukan asesmen atau mendata wilayah rentan di kaki Gunung Semeru

Warga yang berada di pengungsian Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabuapten Lumajang sempat panik, karena Gunung Semeru mengeluarkan belerang

Gunung Semeru

Aktivitas vulkanologi Gunung Api Semeru, yang berada di Kabupaten Lumajang mengalami peningkatan, dalam beberapa hari terakhir.

Meningkatnya aktivitas Gunung Semeru dalam beberapa hari terakhir membuat sekitar 500-an warga diungsikan. Warga yang berada dalam radius 10 kilometer dari Semeru telah dievakuasi.