Selasa, 01 December 2020 07:40 UTC

ERUPSI. Kondisi Gunung Api Semeru, Tengah Mengeluarkan Guguran Lava. Foto : BBTNBTS
JATIMNET.COM, Lumajang - Aktivitas vulkanologi Gunung Api Semeru, yang berada di Kabupaten Lumajang mengalami peningkatan, dalam beberapa hari terakhir.
Berdasarkan Rilis Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, melalui aplikasi Magma Indonesia, per 1 Desember 2020 disebutkan sejak 28 November 2020 terjadi kenaikan jumlah guguran secara signifikan.
Dimana diikuti kejadian awan panas guguran, yang berasal dari ujung lidah lava dengan jarak luncur maksimum 1 Km ke sektor tenggara lereng.
Pada 1 Desember 2020 mulai pkl. 01.23 WIB, teramati awan panas guguran dari kubah puncak, dengan jarak luncur 2 hingga 11 Km ke arah Besok Kobokan di sektor tenggara dari puncak Gunung Semeru.
BACA JUGA: Aktivitas Gunung Semeru Meningkat, 500 Warga Mengungsi
Untuk kegempaan sendiri, sudah terekam sejak 1 Oktober hingga 30 November 2020, dimana didominasi gempa letusan dengan rata-rata 40 kejadian per hari.
Dan secara pengamatan visual, didapati adanya kenaikkan jumlah gempa guguran dan beberapa kali awan panas guguran.
Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi dan Rekonstruksi, BPBD Kabupaten Lumajang, Setyawan Purnomo menyebutkan, pihaknya telah melakukan upaya evakuasi warga, yang terdekat dengan ancaman bahaya erupsi Gunung Semeru.
Mereka berasal dari Dusun Sumbersari, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo sekitar 430 orang. Meski demikian, Setyawan menyampaikan kondisi Gunung Semeru sudah landai.
"Sementara masih satu dusun mas, yang dievakuasi ke tempat aman. Baik tenda dan dapur darurat, sudah kami siapkan. Yang pasti mereka bertahan di tenda pengungsian, sampai sudah dinyatakan aman,"jelasnya saat dikonfirmasi Jatimnet.com via selulernya, Selasa 1 Desember 2020.
Ditanya terkait guguran lava apakah menjangkau permukiman warga, Setyawan menegaskan masih belum ada laporan. Guguran lava hanya terjadi di sepanjang aliran sungai atau lembah, yang berhulu di Puncak Gunung Semeru.
"Sampai sekarang statusnya masih Level II waspada mas, masyarakat tetap diimbau agar tetap berada di jarak aman dan mewaspadai adanya awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai,"jelasnya.
