Logo

Lereng Gunung Semeru Butuh Jalur Evakuasi dan Pembenahan Aliran Lahar

Reporter:,Editor:

Kamis, 03 December 2020 11:00 UTC

Lereng Gunung Semeru Butuh Jalur Evakuasi dan Pembenahan Aliran Lahar

LAHAR: Sejumlah pekerja membuat jalur lahar panas di lereng Gunung Semeru, Rabu 2 Desember 2020. Foto: Bruriy Susanto

JATIMNET.COM, Surabaya - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyebutkan telah berkordinasi dengan kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR) terkait pembangunan jalur evakuasi di lereng Gunung Semeru. 

“Kami dari BNPB sudah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR," ujar Doni dalam siaran persnya, Kamis 3 Desember 2020. 

Sebenarnya jalur dan rambu evakuasi sudah tersedia. Hanya saja, Doni melihat masih kurang memadai. "Membangun sebuah jalur evakuasi yang bisa memudahkan masyarakat untuk menuju ke tempat yang aman," kata dia. 

Selain jalur evakuasi, Doni mendorong pembuatan kembali jalur aliran lahar. Ini untuk berjaga-jaga agar guguran lahar tidak masuk permukiman peduduk.

BACA JUGA: BPBD Jatim Asesmen Titik Rawan Gunung Semeru

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, baik pembangunan jalur evakuasi maupun pengerukan area aliran lahar menjadi prioritas. 

Untuk jalur lahar, laporan yang diterimanya, ketebalan sedimentasi dari jalur aliran lahar sudah mencapai 15 meter. Kondisi itu sangat mengkhawatirkan apabila terjadi aktivitas erupsi kembali. 

"Ini sedimentasinya sudah sekitar 15 meter, jadi kan harus dikeruk. Sehingga kalau ada material gunung yang meluber, maka kita tidak berharap itu kemudian meluber ke permukiman penduduk,” kata Khofifah.

BACA JUGA: Semeru Keluarkan Lava dan Belerang, Warga di Pengungsian Panik

Selain itu, mantan menteri sosial itu juga meminta agar layanan komunikasi terkait perkembangan informasi aktivitas Gunung Semeru. Hal ini guna menangkal agar tidak muncul kabar salah yang dapat meresahkan warga.

“Ada komunikasi yang harus dipastikan sampai dengan benar dan cepat kepada masyarakat,” tandasnya. 

Sekadar diketahui, peningkatan aktivitas Gunung Semeru berdampak pada 1.298 warga yang tinggal di lima desa, dua kecamatan di Kabupaten Lumajang.