Senin, 14 December 2020 11:40 UTC
LAHAR PANAS: Salah seorang warga yang berada di lereng dekat dengan lahar panas Gunung Semeru, Rabu 2 Desember 2020. Foto: Bruriy Susanto
JATIMNET.COM, Surabaya - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang memutuskan memperpanjang masa Siaga Awan Panas Guguran (APG) Semeru selama tujuh hari ke depan, hingga Senin 21 Desember 2020.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lumajang, sekaligus Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Agus Triyono mengatakan, keputusan perpanjangan masa tanggap siaga diambil sebagai antisipasi adanya potensi bahaya erupsi sekunder.
Terutama oleh endapan material vulkanik di Daerah Aliran Sungai (DAS) Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo. Selain itu, kata dia, penetapan perpanjangan masa darurat bencana juga merujuk dari hasil evaluasi dari seluruh hasil kegiatan Tim Siaga Bencana.
BACA JUGA: Banjir Lahar Gunung Semeru
"Sebagai antisipasi bahaya erupsi sekunder endapan material vulkanik di DAS Curah Kobokan Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo," ujar Agus tertulis, Senin 14 Desember 2020.
Sejauh ini, menurut dia, aktivitas Gunung Semeru relatif menurun. Pantauan dan analisa Pos KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Semeru di Gunung Sawur juga menyampaikan hal tersebut. Tingkat aktivitas Gunungapi Semeru berada pada Level II atau waspada.
Pun demikian, ada yang harus diwaspadai yakni erupsi sekunder endapan material vulkanik. Agus menyebut masih ada potensi mengalir yang dapat membahayakan jiwa manusia.
BACA JUGA: Korban Erupsi Gunung Semeru
Dengan penetapan masa siaga bencana, Agus memastikan posko bantuan tetap terbuka bagi para donatur. "Dipersilakan di posko bantuan Kamar Kajang, kami tidak melarang untuk pihak-pihak yang ingin melakukan bantuan langsung kepada masyarakat terdampak," kata dia.
Sementara bagi masyarakat di sekitar DAS Curah Kobokan, Agus mengimbau agar tetap waspada banjir lahar dingin. Terlebih ketika intensitas curah hujan tinggi.
"Himbauan kepada masyarakat dan para penambang pasir untuk tetap waspada dalam menghadapi curah hujan," tandasnya.