Sabtu, 27 April 2019 23:24 UTC
Foto: Paloma/Unsplash.com
JATIMNET.COM, Surabaya – Menurunkan berat badan sangat diidamkan banyak orang. Terlebih bagi wanita yang ingin selalu menjaga penampilan. Itu sebabnya banyak orang menghabiskan waktu maupun uang hingga jutaan rupiah untuk menjaga penampilannya.
Untuk menurunkan berat badan dibutuhkan pemikiran yang cermat. Hal ini penting untuk menghindari makanan dan minuman yang dapat menghambat pola makan.
Sayangnya masih banyak dijumpai menjalankan diet, dengan mengonsumsi minuman beralkohol. Alasannya sejumlah minuman beralkohol tidak menghambat diet.
BACA JUGA: Ini Khasiat Cuka Sari Apel untuk Diet
Ahli gizi Georgie Fear, sekaligus penulis Lean Habits for Lifelong Weight Loss menyarankan untuk menghindari bir yang mengandung alkohol tinggi.
“Lima tahun terakhir ini telah melihat banyaknya home industry yang menciptakan varietas alkohol tinggi. Minuman itu dikemas lebih banyak kalori per botol daripada yang Anda sadari,” kata Fear kepada GQ, seperti dikutip Express.co.uk, Sabtu 27 April 2019.
Minum minuman beralkohol tinggi dibarengi dengan kalori yang tinggi pula, serta bisa disamakan dengan makan sepanjang waktu.
Georgie Fear mencotohkan sejumlah minuman seperti Flying Dog Horn Dog memiliki kadar alkohol 10,2 persen dengan 314 kalori per botol. Begitu juga dengan Dogfish Head mengandung 18 persen alkohol dengan total 450 kalori ke dalam setiap botol.
BACA JUGA: Adakah Hubungan Antara Kopi dan Kanker Paru?
Semakin tinggi kadar alkohol di dalam botol, semakin tinggi pula risiko menumpuk kalori di dalam tubuh.
Namun begitu Fear masih memperbolehkan mengonsumsi minuman keras yang sehat, seperti Lagunitas Brewing Company yang baru-baru ini meluncurkan DayTime Session. Bir ini memiliki kadar alkohol 4,65 persen dan memiliki risiko kalori yang rendah.
Sementara itu General Manager Pemasaran UK di Lagunitas, Genna Burchell kepada Express.co.uk, mengatakan bahwa waku untuk menikmati bir bisa dilakukan meski harus menjalani diet. Namun disarankan minuman beralkohol dengan kadar empat persen yang layak untuk dikonsumsi.
