Logo

BNPB Unggulkan Lumajang Jadi Kota Tangguh Bencana

Reporter:,Editor:

Senin, 22 July 2019 07:55 UTC

BNPB Unggulkan Lumajang Jadi Kota Tangguh Bencana

PETA BENCANA. Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi menjelaskan peta rawan bencana Kabupaten Lumajang, Senin 22 Juli 2019. Foto: David Priyasidharta

JATIMNET.COM, Lumajang - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menominasikan Kabupaten Lumajang dan Kediri untuk mengikuti penilaian Kota Tangguh Bencana. Dua pemda yang terpilih di antara 38 kota/kabupaten di Jawa Timur.

"Lumajang dan Kediri," kata Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi, saat ditemui Jatimnet, di Kantor BPBD Lumajang, Senin 22 Juli 2019.

Wawan mengatakan penunjukan itu diketahui melalui surat dari BNPB kepada Bupati Lumajang.

Menurut Wawan, penilaian sebagai Kota Tangguh itu bukan hal yang mudah. Karena objek penilaiannya adalah kota, maka ada 30 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang masuk dalam kriteria penilaian.  

BACA JUGA: BBKSDA Jatim Teliti Bangkai Paus yang Terdampar di Lumajang

"Ada 30 OPD (organisasi perangkat daerah) yang masuk dalam penilaian itu, dan OPD tersebut terkoneksi dengan BPBD Lumajang," katanya. 

Tim penilai, kata Wawan, akan melihat Indikator Ketahanan Daerah (IKD) Kabupaten Lumajang, dalam mengantisipasi terjadinya bencana.

"Ada 71 indikator yang dinilai dan 250 pertanyaan," kata Wawan menambahkan. 

Karena itu, kata dia, setiap OPD yang terkoneksi dengan BPBD harus menyiapkan dokumen lengkap dalam penilaian Kota Tangguh ini.

BACA JUGA: Paus Sepanjang 11 Meter Mati Terdampar di Pesisir Selatan Lumajang

"Tim penilai akan memeriksa kelengkapan dokumen di masing-masing OPD," katanya.

Ia mencontohkan, bagaimana Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil harus menyiapkan data kependudukan di daerah rawan bencana.

"Catatan penduduk yang pergi atau pulang harus jelas, karena hal ini menyangkut data kependudukan di daerah rawan bencana," ujarnya. 

Wawan mengaku tidak tahu alasan BNPB menunjuk Lumajang untuk mengikuti penilaian Kota Tangguh.

BACA JUGA: Revitalisasi Belum Tuntas, Target Giling PG Jatiroto Menurun

"Bisa jadi lantaran Lumajang merupakan daerah rawan bencana. Dari 12 jenis bencana alam di Indonesia, ada 10 yang terjadi di Lumajang," kata Wawan.

Ia mengatakan, Lumajang memiliki garis pantai sepanjang 70 kilometer yang rawan terkena tsunami.

Selain itu, ada Gunung Semeru yang memiliki riwayat letusan yang membahayakan warga di kaki gunung api dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut itu.

"Semeru masuk dalam ring of fire," katanya. 

BACA JUGA: Kekeringan, Lima Kabupaten di Jatim Minta Suplai Air Bersih

Dalam menghadapi penilaian itu, Wawan mengatakan pihaknya akan mengumpulkan 30 OPD pada Rabu 24 Juli 2019 di Kantor BPBD Lumajang.

"Dalam pertemuan itu, kami akan mensosialisasikan rencana penilaian Kota Tangguh ini sehingga OPD bisa segera menyiapkan dokumennya," ujarnya.

Wawan belum bisa memastikan kapan penilaian itu dilakukan. "Kemungkinan paling cepat Agustus mendatang," katanya.