Kamis, 28 February 2019 14:24 UTC
Ilustrasi: Pixabay.com
JATIMNET.COM, Surabaya – Mantan raksasa smartphone, BlackBerry Ltd mengajukan gugatan kepada Twitter Inc atas dugaan pencurian ide. BlackBerry mengklaim Twitter telah melanggar enam patennya yang mencakup notifikasi dan iklan seluler.
BlackBerry mengajukan keluhannya ke Pengadilan Distrik Amerika Serikat di Los Angeles pada Rabu waktu setempat.
Twitter dituduh menggunakan teknologi secara ilegal dalam aplikasi perpesanan selulernya yang telah dikembangkan oleh mantan pembuat ponsel pintar itu, seperti dilansir dari www.techcrunch.com, Rabu 28 Februari 2019.
BlackBerry, yang menyebut dirinya sebagai perintis dalam perpesanan seluler.
BACA JUGA: Elon Musk Kesandung Masalah Hukum Gara-gara Cuitan di Twitter
Twitter dituduh "menciptakan aplikasi perpesanan seluler yang mengkooptasi inovasi BlackBerry, menggunakan sejumlah antar muka pengguna yang inovatif dan meningkatkan fungsionalitas fitur yang menjadikan produk BlackBerry begitu penting dan sukses secara komersial di posisi pertama."
Dalam komplainnya, BlackBerry menuduh Twitter telah melanggar dan terus melanggar enam patennya, yang mencakup hal-hal seperti push notification, mematikan pemberitahuan untuk pesan dan teknik periklanan mobile.
Ini bukan gugatan yang pertama kalinya bagi perusahaan yang berbasis di Waterloo, Ontario.
Tahun lalu Blackberry menggugat Facebook atas pelanggaran tujuh paten terkait dengan keamanan, fitur antar muka pengguna, pembaruan status hemat baterai, perpesanan seluler dalam game dan, sama halnya dengan masalah dengan Twitter, mematikan pemberitahuan.
Beberapa bulan kemudian, pada bulan September, Facebook juga mengajukan gugatan terhadap BlackBerry, menuduh perusahaan itu melanggar lima patennya. Kedua gugatan itu masih dalam proses pengadilan. Twitter dan BlackBerry menolak berkomentar.
BACA JUGA: Twitter Terancam Kena Denda Jika Tetap Simpan Pesan DM
BlackBerry adalah penyedia layanan pesan awal, termasuk melalui BlackBerry Messenger, dan dikenal dengan perangkat email selulernya.
Raksasa smartphone itu akhirnya kalah bersaing karena konsumen beralih ke ponsel Android seperti Apple iPhone, Samsung Galaxy.
BlackBerry dulunya raksasa smartphone, tetapi berhenti memproduksi perangkat kerasnya sendiri pada 2016. BlackBerry mengalihkan fokusnya ke perangkat lunak untuk mengelola perangkat seluler dan area lain termasuk mobil self-driving.
Kemudian, pada 2017, BlackBerry mengungkapkan smartphone KEYone, yang diproduksi oleh TCL, di bawah strategi baru perusahaan untuk fokus pada perangkat lunak.