Senin, 18 February 2019 08:17 UTC
Twitter. Ilustrasi: Gilas Audi
JATIMNET.COM, Surabaya – Twitter dikabarkan tetap menyimpan pesan langsung (direct message) selama bertahun-tahun meski akun tersebut ditangguhkan atau dinonaktifkan. Peneliti keamanan mengkhawatirkan konsekuensi pelanggaran privasi dari praktek tersebut. Twitter terancam membayar denda atas praktek tersebut.
Dilansir dari www.techspot.com, Senin 18 Februari 2019, pesan langsung di Twitter tidak akan benar-benar terhapus. Twitter menyimpan pesan selama bertahun-tahun bahkan jika akun ditangguhkan atau dinonaktifkan, menurut laporan TechCrunch.
Dalam laporan itu, peneliti keamanan Karan Saini mengungkapkan temuannya bahwa pesan yang dia kirim tahun lalu masih ada di Twitter. Beberapa pesan dari akun yang telah lama dinonaktifkan masih bisa diunduh. Saini bahkan dapat menggunakan Twitter API yang sudah tidak digunakan lagi untuk mendapatkan DM yang telah dihapus dari pengirim dan penerima.
BACA JUGA: Hapus Cuitan Soal Salman Rushdie Twitter Dituduh Lindungi Trump
TechCrunch melakukan pengujian sendiri dan mengonfirmasi bahwa mereka dapat mengambil pesan langsung yang dikirim dari akun yang ditangguhkan atau dinonaktifkan. Perhatian utama Saini tidak pada fakta bahwa pesan-pesan itu dipertahankan, tetapi lebih kepada berapa lama pesan-pesan itu ditahan.
Dalam kebijakan resminya, Twitter mengatakan menyimpan Data Log selama maksimal 18 bulan. Ketika dinonaktifkan, akun Twitter yang terdiri dari nama tampilan, nama pengguna, dan profil publik, tidak lagi dapat dilihat di Twitter.com, Twitter untuk iOS, dan Twitter untuk Android. “Untuk hingga 30 hari setelah penonaktifan, masih dimungkinkan untuk mengembalikan akun Twitter Anda jika tidak sengaja atau salah dinonaktifkan," kata Twitter.
Menurut TechCrunch, temuan ini membuat Twitter terancam melanggar Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) Eropa dan bisa membayar hingga empat persen dari pendapatan tahunan mereka. TechCrunch juga mengkhawatirkan adanya pelanggaran privasi atas DM yang tetap disimpan bertahun-tahun oleh Twitter.
BACA JUGA: Bos Buka Lapak Minta Maaf Setelah #UninstalBukaLapak Banjiri Twitter
Terkait hal ini Twitter menyatakan sedang melihat lebih jauh guna mempertimbangkan masalah secara keseluruhan.