Logo

Bisnis Hotel Tahun 2019 Kian Berat

Reporter:,Editor:

Senin, 14 January 2019 08:12 UTC

Bisnis Hotel Tahun 2019 Kian Berat

Lukisan mural di kamar hotel sebagai salah satu cara unttuk menarik kosnumen. Foto: Dok.

JATIMNET.COM, Surabaya - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur memprediksi okupansi atau tingkat keterisian kamar hotel tahun ini setidaknya bisa lebih baik dibanding 2018. Berada di atas 65 persen.

“Ekspektasi kami lebih baik dari tahun lalu yang mencapai 61 persen. Bisa terpenuhi tergantung pertumbuhan ekonomi,” ujar Ketua PHRI Jawa Timur Herry Siswanto, Senin 14 Januari 2019.

Diakuinya, tingkat okupansi hotel semakin berat setiap tahunnya. Pertumbuhan hotel yang terus terjadi memengaruhi tingkat keterisian kamar. Persaingan antara hotel baru dan lama tidak terelakkan lagi, sehingga perang harga sering terjadi.

BACA JUGA: Mural Masuk Hotel

“Belum lagi promosi yang luar biasa. Hotel lama tidak mau bersiko, kalau mengumbar sama dengan hotel baru mereka takut kehilangan pelanggan,” ungkapnya.

Herry berharap pertumbuhan perizinan bisa dimoratorium sampai bisnis perhotelan kembali membaik, terutama yang di Surabaya. Karena ia menilai persaingan hotel sampai sekarang tak cukup sehat.

BACA JUGA: Lukisan Gua Dulu, Masuk Hotel Kemudian

Belum lagi patokan terkait status bintang sebuah hotel yang tak jelas. Banyak hotel bintang empat, ternyata harga justru mendekat ke bintang tiga. Ini semakin memperburuk persaingan hotel. “Kami berharap pemerintah pusat bisa lakukan moratorium pertumbuhan hotel,” ungkapnya.

Dikutip dari kompas.com, Senior Research Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto menyebutkan akan ada 988 kamar baru di Surabaya dari hotel berkelas bintang tiga, empat dan lima tahun 2019. Ini menambah 14.139 kamar yang ada pada tahun 2018.