Senin, 25 November 2019 11:26 UTC
Kepala BKD Jawa Timur Anom Surahno. Foto: Baehaqi
JATIMNET.COM, Surabaya - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Timur mencatat, hingga Senin 25 November 2019 pukul 12.35 WIB, pendaftar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) mencapai 53.333 orang.
Jumlah itu diprediksi terus meningkat hingga 60 ribu sesuai yang ditargetkan. Sebab, Panitia Seleksi Nasional Sistem Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (SSCN) mengundur penutupan pendaftaran sehari. Semestinya ditutup Senin 25 November 2019, menjadi Selasa 26 November 2019.
Kepala BKD Jawa Timur Anom Surahno mengatakan, dari jumlah pendaftar yang mencapai 53.333 orang, 42.470 orang sudah men-submit formulir. "Yang sudah diverifikasi sebanyak 11 ribu orang," ujar Anom.
BACA JUGA: NIK Bermasalah, Ratusan Pendaftar CPNS Tak Bisa Akses Sistem Seleksi
Angka itu menempatkan pendaftar CPNS di Jatim masuk dalam lima besar peminat terbanyak setelah Kementerian Agama. Terbanyak masih di Kementerian Hukum dan HAM, diikuti Kejaksaan Agung, lalu Kementerian Pertanian.
Anom mengakui, peminat pendaftar CPNS sangat luar biasa. Ada beberapa syarat yang meringankan, seperti perpanjangan atas usia untuk beberapa formasi. Meskipun, ada juga yang meningkat dari segi batas minimal IPK. Tahun 2019 ini Pemprov menerapkan IPK minimal 3,0, naik dari sebelumnya 2,7.
BACA JUGA: 10 Hari Dibuka, 3.223 Orang Mendaftar CPNS di Ponorogo
Namun, untuk target pendaftar adalah 60 ribu orang. Lebih rendah dari tahun lalu sebanyak 63 ribu peserta. "Tapi kali ini kan, seperti saya bilang tadi, syarat IPK kami naik dari minimal 2.7 menjadi 3.0. Jadi saya kira kalau tembus 60 ribu, itu sudah luar biasa," ungkapnya.
Dari total pendaftar yang sudah men-submit formulir pendaftaran, peminat terbanyak adalah Guru Bahasa Inggris, diikuti guru matematika, lalu guru ekonomi.
"Kemudian Instruktur Balai Latihan Kerja (BLK) dan guru Agama Islam. Nah, formasi yang sampai sekarang masih kosong adalah dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi," kata Anom.