Logo

Berusia 13 Tahun, Khansa Berhasil Menggapai Puncak Kilimanjaro di Tanzania

Reporter:

Rabu, 19 June 2019 04:58 UTC

Berusia 13 Tahun, Khansa Berhasil Menggapai Puncak Kilimanjaro di Tanzania

Khansa Syahlaa. Foto: Ist

JATIMNET.COM, Surabaya - Khansa Syahlaa, gadis cilik berusia 13 tahun asal Cibubur, Gunung Putri, Bogor, berhasil menjejakan kaki di puncak Gunung Kilimanjaro 5.895 m di Tanzania, Juni 2019, puncak tertinggi di benua Afrika, bagian dari tujuh summit dunia .

Bersama ayahnya, Aulia Ibnu, siswi kelas 7 An Nahl Islamic school Cibubur ini mengambil rute Machame yang memakan waktu tujuh hari perjalanan.

Khansa melintasi medan dengan hutan hujan lebat, jalan berbatu dan berpasir serta salju abadi di puncak, dikutip dari siaran pers yang diterima Jatimnet.

Hujan yang mengguyur setiap hari dan udara dingin sempat menyebabkan Khansa mengalami mual  dan muntah pada pendakian hari ke-2 di Sierra Camp 2.750 m atau saat masih aklimatisasi atau penyesuaian tubuh di atas ketinggian.

BACA JUGA: Pendaki AS Meninggal saat Pendakian di Gunung Semeru

Saat itu, Aulia Ibnu, sempat berpikir untuk menunda bahkan menghentikan pendakian. Namun, melihat tekad dan semangat Khansa yang kuat, akhirnya ia memutuskan melanjutkan perjalanan.

Kilimanjaro tidak memerlukan teknik pendakian yang khusus, akan tetapi perjalanan menanjak dilakukan memutar guna aklimatisasi karena tingginya gunung.

Hanya satu lokasi yang membutuhkan teknik pendakian khusus, yaitu di  Baranco Wall yang cukup terkenal di mata para pendaki.

Di sana, Khansa harus menggunakan teknik scrambling atau jalan merayap naik di dinding gunung yang curam dengan hati-hati, hingga di ketinggian 4.600 m.

BACA JUGA: Dua Pendaki India Tewas di Gunung Kanchenjunga

Strategi dalam pendakian menuju puncak juga diperhitungkan dengan matang. Ada tiga tim dari negara lain yang  juga mengejar summit dari Baravu Camp 4.673 m atau camp terakhir sebelum puncak, yaitu dari Amerika, Cina dan India.

Tim tidak mengejar sunrise untuk menjaga Khansa agar terhindar Acute Mountain Sickness (AMS), akibat udara dingin.

Mereka bergerak setelah ketiga tim dari negara lain berangkat untuk menghindari antrian di Uhuru Peak, dan juga  berdasarkan observasi cuaca yang biasanya cerah jam 7 hingga 9 pagi.

Khansa pun berhasil meraih puncak pada pukul 8.45 waktu setempat.

BACA JUGA: Muncul Gelembung Gas, Radius 1 Km Kawah Ijen Ditutup  

Kilimanjaro adalah gunung api tidak aktif. Di sini, pendaki bisa merasakan hampir semua iklim di dunia.

Puncaknya bahkan diselimuti salju abadi meski terus mencair. Kilimanjaro merupakan gunung tertinggi di benua Afrika, dan menempati peringkat keempat dalam konsep tujuh summit dunia, versi Reinhold Messner, seorang mounteneering ternama.

Saat ini, sudah dua puncak gunung tertinggi di dunia yg berhasil dicapai Khansa, puncak Kilimanjaro 5.895, dan puncak Carstenz pyramide 4.848 m pada 2017.

Khansa pun memegang rekor sebagai pendaki perempuan termuda dunia untuk puncak Carstenz.

BACA JUGA: Setelah Tutup 4 Bulan, Pendakian Gunung Semeru Kembali Dibuka

Tersisa lima puncak gunung tertinggi lainnya untuk diraih.

Kini selain program tujuh summit dunia, Khansa juga tengah menjalankan program tujuh longest hiking trail Indonesia mountain.

Lewat program ini, sudah tiga puncak yang berhasil digapainya. Yaitu puncak Leuser di Aceh, Puncak Gandang Dewata di Sulawesi Barat, serta puncak Argopuro di Jawa timur.

Prestasi Khansa tak muncul secara instan. Keinginan dan kemampuannya juga didukung oleh pasangan orang tua yang memiliki hobi mendaki gunung.

BACA JUGA: Pasca Erupsi Gunung Agung, PVMBG Tetapkan Zona Perkiraan Bahaya 

Sang ayah, Aulia Ibnu telah memuncaki sejumlah gunung dunia, seperti Puncak Gunung Eibrus di Rusia dengan ketinggian 5.642 mdpl, Kilimanjaro di Afrika Selatan dengan ketinggian 5.895 mdpl, dan Puncak Himalaya dengan ketinggian 5.356 mdpl.