Logo

Bersihkan Laut Surabaya dari Sampah Berbahaya

Reporter:

Minggu, 19 August 2018 11:14 UTC

Bersihkan Laut Surabaya dari Sampah Berbahaya

Sejumlah elemen melakukan bersih-bersih terhadap berbagai jenis sampah ddi Pantai Kenjeran Surabaya guna menjaga biota laut. FOTO: Arif Ardliyanto.

JATIMNET.COM, Surabaya – Laut Surabaya masuk kategori kotor. Penilaian itu berdasarkan temuan Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan (BKIPM) Surabaya, setelah melihat banyaknya sampah plastik di sekitar Pantai Kenjeran.

Berdasarkan temuan yang dilakukan BKIPM, Minggu 19 Agustus 2018, sampah yang paling banyak menghiasi laut adalah plastik. Padahal sampah plastik memiliki kandungan kimia yang berbahaya dan berpengaruh terhadap biota dilaut.

“Sampah plastik itu memiliki kandungan kimia yang sangat berbahaya terhadap perairan dan ekosistemnya,” kata Kepala Seksi (Kasi) Tata Pelayanan BKIPM Surabaya II, Ricat Pahlefi dalam aksi bersih sampah di Pantai Kenjeran Surabaya, Minggu, 19 Agustus 2018.

Ricat mengatakan, keberadaan plastik yang menjadi sampah laut otomatis merusak biota. Bahkan sampah plastik memiliki dampak buruk terhadap ikan yang menempati laut. Imbasnya, ikan-ikan tersebut akan pergi dan mencari lokasi-lokasi yang tidak tercampur sampah plastik.

Meski demikian, sampah-sampal plastik tersebut tidak mengakibatkan ikan mati. Sebab bahan kimia yang terkandung di dalamnya hanya berfungsi untuk mengusir ikan. “Kondisi itu (sampah plastik) berpengaruh terhadap tangkapan ikan bagi nelayan. Tentunya tangkapan ikannya berkurang,” terangnya.

Untuk itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan menggelar acara bersih-bersih pantai di 73 titik laut dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Aksi ini sebagai upaya untuk menyadarkan masyarakat betapa pentingnya laut Indonesia. Apalagi potensi laut sangat besar, tinggal bagaimana pemanfaatan potensi yang ada di dalamnya.

“Kita menanamkan pada generasi muda untuk melirik potensi laut. Kita menggugah kecintaan mereka terhadap laut,” ujar Ricat.

Sementara itu, Fitra Citra Rini, Ketua Kelompok Studi Banyu Unair menambakan, aksi bersih pantai ini sebagai upaya meningkatkan kesadaran terhadap pantai. Saat ini, banyak sampah yang ada di sepanjang pantai Surabaya. Kebanyakan sampah laut terdiri dari karet, plastik, sepatu, sandal, stereo foam, dan kertas.

“Sampah-sampah ini diambil kemudian dihitung jenisnya, karena kita tidak membawa timbangan untuk mengetahui jumlah sampah yang dikumpulkan,” katanya.

Pantai Kenjeran ini menjadi lokasi kebersihan karena memiliki potensi kotor lebih besar. Hal ini dipengaruhi dengan kepadatan penduduk, yang bisa berpengaruh terhadap ekosistem laut. Apalagi banyak fakta yang menunjukan bahwa sampah laut memiliki pengaruh besar bagi perubahan ikan.

“Kita tahu banyak penyu mati karena plastik. Banyak ikan menjadi banci lantaran makan plastik,” jelas dia.

Untuk itu tujuh elemen masyarakat di Surabaya turun membersihkan pantai. Diantaranya, Balai KIPM Surabaya II yang mengirimkan 85 orang, KS Banyu Unair 150 orang, BEM Unair 70 orang, BEM Universitas Trunojoyo Madura (UTM) 20 orang, Wilker BPSPL Surabaya empat orang, Satker PSDKP Surabaya enam orang, dan Dinas KPP, Dinas Budpar, Dinas KP Kota Surabaya sepuluh Orang.