Logo

Berkat Listrik PLN, Industri Mebel Dusun Lendut Situbondo Berkembang

Semula Dikerjakan Manual, Kini Menggunakan Alat atau Mesin Bertenaga Listrik
Reporter:,Editor:

Rabu, 24 February 2021 10:40 UTC

Berkat Listrik PLN, Industri Mebel Dusun Lendut Situbondo Berkembang

BERKAT PLN. Industri mebel di Dusun Lendut, Desa Curah Suri, Kec. Jatibanteng, Kab. Situbondo, Jawa Timur, terus berkembang berkat jaringan listrik PLN yang masuk di dusun setempat sejak 2019. Foto: Hozaini

JATIMNET.COM, Situbondo – Hidup tanpa listrik seperti hidup di tengah kegelapan. Begitu ungkapan warga Dusun Lendut, Desa Curahsuri, Kecamatan Jatibanteng, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Selama puluhan tahun, warga di kampung ini hidup penuh keterbatasan. Mereka pun terbelakang hampir di semua bidang.

Itu cerita mereka puluhan tahun lalu. Dulu dan kini sudah jauh berbeda. Saat ini sekitar 70 Kepala Keluarga (KK) di tempat ini sudah menikmati listrik. Sejak Perusahaan Listrik Negara (PLN) masuk tahun 2019, perlahan mereka mulai bangkit. Sejumlah  industri rumahan (home industry) terlihat tumbuh berkembang.

“Sudah banyak perubahannya. Banyak warga punya kulkas sendiri dan mulai bisa bikin usaha kecil-kecilan. Dulu kami mau nonton televisi saja sulit,” kata tokoh masyarakat Dusun Lendut, Iswahyudi, Sabtu, 20 Februari 2021.

Kini, sejumlah Industri Kecil Menengah (IKM) di Dusun Lendut mulai tumbuh seiring masuknya listrik. Modernisasi peralatan industri mendorong mereka jauh lebih produktif. Perlahan tapi pasti, sosial ekonomi masyarakatnya sudah banyak mengalami perubahan.

Seperti diungkapkan Masyudi, seorang perajin mebel. Pria berusia  55 tahun itu mengaku usahanya mulai tumbuh berkembang. Sebelum ada listrik, Masyudi hanya bisa membuat dua sampai tiga kerajinan mebeler saja setiap bulan. Kini, ia bisa membuat 11 jenis kerajinan seperti lemari, kursi, maupun alat-alat bangunan.

“Dulu, masih menggunakan peralatan manual saya hanya bisa bikin dua kerajinan setiap bulannya. Sekarang peralatan yang saya gunakan semuanya mesin listrik jadi lebih cepat bekerjanya,” katanya dengan bahasa Madura.

BACA JUGA: Pemprov dan PLN Jatim Normalisasi Jaringan Listrik

Bapak tiga orang anak ini mengaku sudah 20 tahun menekuni usaha mebel. Masuknya listrik membuat pendapatannya bertambah berlipat ganda. Sebelum ada ia listrik hanya meraup keuntungan bersih Rp1 juta per bulan, kini naik berlipat menjadi Rp5 juta sampai Rp6 juta per bulan. Saat ini banyak warga Dusun Lendut yang sebelumnya bekerja ke luar daerah seperti Bali dan Kalimantan, kini mulai bekerja di kampung sendiri.

“Kalau dulu mau bikin dua kerajinan saja pinggang sakit semua. Sekarang sudah serba mesin, kerjanya lebih cepat dan penghasilan jadi berlipat. Itu anak saya dulu kerja di Bali, sekarang bantu saya bikin kerajinan,” tuturnya sambil menunjuk anak sulungnya yang sedang bekerja.

Pernyataan senada diungkapkan Camat Jatibanteng, Wira Mufti.  Menurutnya, masuknya aliran listrik ke Dusun Lendut merupakan program konkret pengentasan kemiskinan. Berangsur-angsur denyut ekonomi masyarakat mulai tumbuh meski belum merata.

“Jumlah warga di Dusun Lendut itu terbesar di Desa Curah Suri. Jumlah KK sekitar 70 atau jumlah penduduknya sekitar 1. 600 orang,” katanya.

Wira menuturkan selain IKM mulai tumbuh berkembang, Dusun Lendut memiliki komoditas pertanian unggulan, yaitu buah pisang dan tembakau. Masuknya aliran listrik membuat petani juga lebih produktif. Saat ini, petani tembakau sudah bisa merajang tembakau di malam hari karena sudah ada penerangan lampu bertenaga listrik.

KERAJINAN. Warga Dusun Lendut, Desa Curahsuri, Kec. Jatibanteng, Situbondo, membawa kerajinan dari anyaman bambu. Foto: Hozaini

BACA JUGA: Pasokan Listrik di Daerah Bencana Tidak Terganggu

Menurut Wira, masuknya PLN ke Dusun Lendut benar-benar sangat membantu. Warga mendapat program pemasangan listrik gratis dari Pemprov Jawa Timur dan mendapatkan token pulsa gratis selama tiga tahun.

“Di sini benar-benar gratis. Dan saya pikir ini program konkret pengentasan kemiskinan untuk warga kami yang tinggal di kawasan daerah terpencil seperti di Dusun Lendut ini,” katanya.

Wira menyampaikan terima kasih kepada PLN dan Pemprov Jatim. Masuknya listrik benar-benar mengubah kehidupan sosial masyarakat Lendut, baik dari aspek perekonomian maupun keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

“Adanya PJU (Penerangan Jalan Umum) membuat masyarakat kami lebih lancar ekonominya. Mereka bisa mengangkut hasil komoditas pertanian di malam hari. Dulu enggak bisa seperti itu, sangat berisiko karena jalannya gelap dan dikelilingi perbukitan yang curam,” ujarnya.

Sementara itu,  Humas PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Situbondo Prio Wardono mengatakan bahwa PLN sedang fokus melayani listrik desa. Beberapa daerah yang  sebelumnya tak teraliri listrik kini sudah bisa menyala, seperti di Dusun Lendut, Desa Curahsuri, Kecamatan Jatibanteng.

Yang terbaru, PLN APJ Situbondo sudah melakukan survei untuk memasukan jaringan ke Dusun Merak, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih.

BACA JUGA: Satu Bulan PLN Catat 17 Kali Listrik Padam Akibat Layang-layang

Dusun Merak merupakan salah satu kawasan tersulit karena harus masuk kawasan hutan Taman Nasional Baluran. Meski jarak dan medannya cukup jauh, PLN tetap berusaha agar 1.400 lebih warga Dusun Merak bisa menikmati listrik.

“Waktu kami survei harus naik perahu ke lokasi di tengah terjangan ombak. Bagi kami itu sudah biasa karena kami ingin listrik di sana (Dusun Merak) segera menyala. Ini masih diajukan mudah-mudahan segera terealisasi,” katanya.

Selain itu, PLN juga sangat peduli mendorong pengembangan kreativitas pelaku Industri Kecil Menengah (IKM). PLN pernah melakukan pelatihan budidaya lobster bagi pembudidaya ikan di Kampung Kerapu, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit.

“Jadi kami bersyukur sekali kalau ada masyarakat pedesaan yang baru teraliri listrik dan ekonomi masyarakatnya terus berkembang, karena memang itu salah tujuan adanya jaringan listrik,” ujarnya.