Selasa, 27 May 2025 04:30 UTC
Petugas mengamankan tas korban dan membawa jenazah korban siswa SD yang tertabrak KA Sancaka karena berjalan di atas rel saat pulang sekolah di Lingkungan Tropodo, Kel. Meri, Kec. Kranggan, Kota Mojokerto, Selasa, 27 Mei 2025. Foto: Hasan
JATIMNET.COM, Mojokerto – Insiden maut terjadi di Lingkungan Tropodo, Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto. Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) berusia 13 tahun meregang nyawa setelah tertabrak Kereta Api (KA) Sancaka saat hendak pulang sekolah.
Menurut kesaksian warga sekitar, Bokir, 57 tahun, korban tengah berjalan kaki bersama teman-temannya dari arah utara menuju selatan, tepatnya dari Jalan Benteng Pancasila ke kawasan Tropodo, Selasa 27 Mei 2025, sekitar pukul 10.30 WIB.
Korban memutuskan untuk menyeberangi rel ganda yang berada di atas underpass Benteng Pancasila, sedangkan teman-temannya memilih jalur aman lewat jalan aspal bawah.
BACA: Wanita Lansia Meninggal Dunia Tertemper Kereta di Jalur Ganda Mojokerto
"Korban lewat atas terowongan menyeberang rel, sudah diteriaki warga kalau ada kereta datang," katanya.
Nahas, korban tampaknya tidak menyadari kereta api sedang melaju. Di saat bersamaan, KA Sancaka rute Yogyakarta-Surabaya melintas dari arah barat ke timur di jalur selatan.
Seketika tubuh korban tersambar dan terpental beberapa meter ke sisi utara rel. Tas sekolahnya ditemukan tergeletak di tengah jalur.
Sementara itu, Kanit Tindak Pidana Umum (Tipidum) Satreskrim Polres Mojokerto Kota Ipda Sugiarto membenarkan kejadian tragis ini. Ia menyebut korban siswa kelas 6 di SDN Balongsari dan mengalami luka parah di bagian kepala hingga meninggal di tempat.
BACA: Kereta Tabrak Honda CRV di Lamongan, Sopir dan Penumpang Mobil Selamat
"Orang tua korban kebetulan pas lewat, ada kejadian mereka ikutan melihat. Saat itu lah mereka baru tahu kalau anaknya yang menjadi korban," katanya.
Ia juga menegaskan bahwa SA saat itu memang pulang bersama teman-temannya, namun hanya dia yang nekat menyeberang rel di atas jalan terowongan atau underpass.
"Korban tidak tahu kalau ada kereta sehingga tertabrak. Kondisinya luka di kepala, meninggal di lokasi," katanya.
Jenazah korban telah dievakuasi ke RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo untuk proses visum. Sementara itu, pihak kepolisian telah selesai melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk penyelidikan lebih lanjut.