JATIMNET.COM, Surabaya – Sepekan menjelang Hari Raya Idul Adha, permintaan hewan kurban di Jawa Timur mulai meningkat. Masyarakat sendiri harus bisa memilih hewan kurban yang tepat.

Di Tulungagung, misalnya saja, ada 10.066 ekor kambing dan 1.834 ekor sapi yang dipotong saat Idul Adha tahun 2017. Dinas Peternakan memperkirakan tahun ini kebutuhan di masyarakat meningkat jadi sekitar 2.100 ekor sampi dan 11.072 ekor kambing.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung Mulyanto menjamin ketersediaan hewan kurban di daerahnya. Populasi sapi mencapai 111.097 ekor dan yang siap dipotong 10.902 ekor. Adapun populasi kambing mencapai 197.075 ekor dan yang siap dipotong 20.103 ekor.

“Saya kira tidak perlu mendatangkan hewan kurban dari daerah luar, apalagi impor,” katanya, Minggu 12 Agustus 2018, dikutip dari Antara.

Peningkatan permintaan juga terjadi di Surabaya. Sebanyak 30 dari 100 ekor sapi yang disediakan Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan Pegirikan sudah laku terjual, Senin 13 Agustus 2018. Selain menjual sapi, RPH Pegirikan membuka layanan memotong hewan kurban. Hingga hari itu, sudah ada permintaan untuk memotong 100 ekor kambing dan 45 pesanan menyembelih sapi dari masyarakat.

Kuantitas hewan ternak memang harus tercukupi, tapi jangan pula melupakan kualitas daging. Gara-gara merebak kabar sapi terserang antraks di Ponorogo dan Trenggalek pada 2017, saat ini Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun memelototi perdagangan ternak di daerahnya.

“Kami sudah mengantisipasinya dengan melakukan ‘pagar betis’, terlebih di daerah perbatasan,” kata Kepala Bidang Peternakan Estu Dwi Waluyani, Selasa 14 Agustus 2018.

Kementerian Pertanian memang mensyaratkan hewan kurban harus sehat dan dagingnya higienis. Prinsipnya dalam pemilihan hewan kurban, masyarakat harus memperhatikan ASUH, singkatan dari Aman, Sehat, Utuh, dan Halal.