Senin, 15 June 2020 07:00 UTC
GUBERNUR JATIM: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
JATIMNET.COM, Surabaya - Jawa Timur terdapat 38 kabupaten/kota dengan 39 juta penduduk. Dari jumlah penduduk tersebut, terdapat 7.780 terkonfirmasi positif Covid-19, 8.253 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 26.659 Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Semua jumlah pasien Covid-19 tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur, dan hingga kini hanya 11 daerah masih berstatus zona merah atau berisiko tinggo, 22 daerah zona orange atau berisiko sedang dan lima daerah lagi masuk di kategori kuning atua resiko rendah.
Itu artinya, 38 kabupaten/kota di Jawa Timur masih belum bisa menerapkan era tatanan hidup baru atau new normal. Karena daerah yang ingin menerapkan hal tersebut harus berada di zona hijau sesuai dengan peta gugus tugas.
"Kalau berada di zona kuning berarti sudah bisa bersiap menuju transisi new normal," ujar Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menegaskan dalam keterangan resminya, Senin 15 Juni 2020.
BACA JUGA: Hadapi New Normal, Pemkab Gresik Gelar Apel Perdana
Namun untuk zona merah dan orange, kata dia, harus melakukan pengetatan kedisiplinan. "New normal memiliki indikator yang cukup banyak, masing masing indikator memiliki ukuran berbeda. Semua kita gunakan pedoman dari WHO dan Bappenas," tegasnya.
Mantan menteri sosial itu memastikan, peta ini akan terus diperbarui setiap saat. Dengan begitu, bisa diketahui secara tepat dinamika perubahannya sekaligus intervensi yang harus dilakukan.
Peta ini, menurutnya, tidak hanya menjadi gambaran sosial masyarakat. Tetapi juga menjadi pemetaan dari semua sektor mulai industri, perdagangan, perkantoran, privat sektor, kampus, pasar tradisional hingga tempat ibadah.
Terlepas dari itu, perkembangan terbaru data yang disampaikan Pemprov Jatim menyebut, jika mengacu pada Rate Of Tranmission (RT) atau tingkat penularan di Jatim pernah berada dibawah satu pada periode 20-26 Mei.
BACA JUGA: Masa Transisi Surabaya ke New Normal
Hanya setelah itu sampai sekarang kembali naik di atas satu. Artinya masih diambang batas yang ditetapkan World Health Organitation (WHO) harus dibawah satu untuk bisa menerapkan era tatanan hidup baru.
Pemprov Jatim pun terus menyiapkan sistem kesehatan yang mencakup, tenaga kesehatan, peralatan dan tempat tidur dihitung dengan kemampuan dalam menangani peningkatan kasus covid-19 lebih besar 20 persen .
Saat ini, kapasitas tempat tidur isolasi sejumlah 3.115 dimana terdapat pasien yang perlu perawatan sebesar 1.779 kasus positif, 2.375 kasus PDP dan 306 pasien ODP. Kemudian terdapat, 1.345 pasien yang dirawat diruang non isolasi dan RS rujukan.
BACA JUGA: Surabaya New Normal
Khofifah sendiri mengklaim tengah terus intensif melakukan tes secara masalah. Saat ini, pemeriksaan PCR telah dilakukan sebanyak 36.410 test atau setara dengan 910/1 juta penduduk sehingga perlu adanya peningkatan kapasitas lab yang ada di Jatim.
Ketua DPRD Jatim Kusnadi mengatakan, pandemi ini merupakan sebuah kondisi yang tidak pasti. Akan tetapi, pihaknya meyakini jika seluruh elemen masyarakat bisa bersinergi secara bersama. DPRD akan terus berupaya melakukan sinergi dan gotong royong dengan semua pihak yang diharapkan berdampak kepada masyarakat.
"Kami hadir untuk menyampaikan terima kasih kepada Ibu Gubernur Jatim yang menahkodai Pemprov Jatim melawan Covid-19. Kami akan terus bersama sama dengan Pemprov Jatim disituasi sulit ini meningkatkan kegotong royongan sehingga kita bisa menjadi provinsi yang terus memberikan kesejahteraan bagi masyarakat," kata Kusnadi.