Logo

Belasan Pelajar di Gresik Keracunan Diduga Usai Konsumsi Pentol Bakso

Reporter:,Editor:

Minggu, 09 February 2020 23:00 UTC

Belasan Pelajar di Gresik Keracunan Diduga Usai Konsumsi Pentol Bakso

KERACUNAN: Salah satu pelajar sedang dirawat di pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Tambak, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Foto: Istimewa

JATIMNET.COM, Gresik - Diduga keracunan, sebanyak 11 pelajar SMP Negeri 1 Tambak, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik dilarikan ke Puskesmas setempat. Mereka semua mengalami mual dan muntah, diduga usai konsumsi pentol bakso.

Insiden tersebut dibenarkan Kapolsek Tambak, Pulau Bawean, AKP Abdul Rokib saat dihubungi jatimnet.com, awalnya pada Sabtu 8 Februari 2020 mereka semua tengah istirahat jam sekolah sekitar pukul 09.45 WIB di kantin sekolah dengan konsumsi bakso ikan tongkol dan es sirup.

Selesai istirahat, sekitar pukul 10.00, masuk untuk mengikuti pelajaran namun. Tidak waktu lama di dalam kelas beberapa siswa dan siswi mengalami mual, kepala pusing, wajah pucat dan muncul bintik merah menyebar di tangan.

Kepala Sekolah SMPN 1 Tambak dan guru yang saat itu mengetahui panik, langsung membawa semuanya ke Puskesmas terdekat. Ada juga guru yang memberikan minuman air kelapa ke siswa-siswi dan melaporkan insiden itu ke Polsek Tambak.

BACA JUGA: Zat Beracun Ini Diduga Penyebab Keracunan Massal Ikan Tongkol di Jember

"Setelah menerima laporan itu, kami koordinasikan dengan Puskesmas Tambak mengevakuasi mereka dengan ambulance," katanya saat di konfirmasi, Minggu 9 Februari 2020.

Guna penyelidikan, sejumlah barang bukti (BB) seperti saos, cincau, bakso ikan tongkol, sirup warna putih dan merah pun diamankan polisi untuk dilakukan uji laboratorium. Hasil diagnosa kepala UPT Puskesmas Tambak, drg Syaiful Umami diduga pelajar mengalami alergi atau keracunan makanan.

"Selanjutnya sisa makanan diamankan untuk dilakukan pemeriksaan ke laboratorium Dinas Kesehatan Pemkab Gresik, akan kami bawah sore ini untuk diteruskan ke Dinkes Gresik besok pagi," tambahnya.

Sementara, kondisi 11 pelajar yang mengalami mual dan pusing, karena keracunan sudah pulang, pada sorenya Sabtu 8 Februari 2020.