Logo

Belajar dari Haryanto, Peraih Gelar Doktor di Usia Hampir 62 Tahun

Reporter:,Editor:

Jumat, 16 October 2020 23:00 UTC

Belajar dari Haryanto, Peraih Gelar Doktor di Usia Hampir 62 Tahun

WISUDAWAN TERTUA. Haryanto, wisudawan tertua di Wisuda ITS ke-122 dari Departemen Teknik Sistem dan Industri dalam wisuda daring yang dilaksanakan, Sabtu, 17 Oktober 2020. Foto: Humas ITS

JATIMNET.COM, Surabaya – Usia lanjut tidak menjadi halangan seseorang untuk bisa menyelesaikan jenjang pendidikan hingga strata tertinggi. Itulah yang dibuktikan Haryanto yang berhasil menuntaskan studi doktoralnya (S3) di Departemen Teknik Sistem dan Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di usia yang mencapai 60 tahun 11 bulan atau hampir 62 tahun. 

Berkat tekad belajarnya yang kuat, lelaki yang akrab disapa Har ini dinobatkan sebagai wisudawan tertua pada Wisuda ITS ke-122. Har akan diwisuda pada sesi pertama yang dilaksanakan secara daring, Sabtu, 17 Oktober 2020.

Har mengungkapkan motivasinya dalam menuntut ilmu hingga ke tahap ini bermula dari hobinya dalam belajar. Sejak menempuh program Sarjana (S1) di Departemen Fisika ITS, Har sangat antusias menimba ilmu. Hal ini dibuktikan dari banyaknya waktu senggang yang dimanfaatkan untuk membaca buku.

“Sejak dulu saya gemar mendalami teori yang didapat ketika kuliah,” kata pria asal Mataram ini, Jumat, 16 Oktober 2020.

BACA JUGA: Unik, Minecraft Dihadirkan Dalam Gelaran Wisuda Daring di Tengah Pandemi

Setelah menyelesaikan studi S1 tahun 1984, Har memilih menjadi dosen agar ia mendapatkan kesempatan untuk belajar lebih lanjut. Berbuah manis, mahasiswa angkatan pertama Departemen Fisika ITS ini akhirnya melanjutkan studi dengan ‘banting setir’ ke bidang industri.

“Selama dua tahun hingga 2005, saya fokus mempelajari manajemen operasional di Departemen Teknik Industri ITS,” tutur pria kelahiran 1959 ini.

Dalam hidupnya, Har berprinsip bahwa belajar itu harus terus dilakukan sepanjang hayat. Tidak sekadar belajar, namun juga mengerjakannya dengan hati ikhlas dan riang gembira. Meskipun harus menggelontorkan uang demi melanjutkan studi, ia menganggap bahwa ini adalah bagian dari investasi untuk dirinya.

“Memang tidak mudah mencapai gelar tersebut, tetapi saya mendapatkan banyak manfaat darinya,” kata dosen Teknik Industri Universitas Surabaya (Ubaya) ini.

Har menceritakan perjalanan kuliahnya dalam rentang waktu 20 tahun ini menyadarkannya atas dinamika yang dihadapi mahasiswa di setiap zaman.

BACA JUGA: Jalan Terjal Wisudawan Terbaik ITS Surabaya

Dahulu, mahasiswa harus bersusah payah mencari materi kuliah di perpustakaan dan mengerjakan tugas dengan bermodal mesin ketik. Kini, selain akses materi kuliah yang mudah diakses di internet, pengerjaan tugas pun dapat dilakukan lewat komputer.

“Saya juga jadi merasakan nuansa perkuliahan daring di kala pandemi,” ia menambahkan.

Pasca meraih gelar doktornya dengan predikat sangat memuaskan, Har merasa tanggungannya menjadi lebih ringan. Ia merasa banyak pengetahuan baru yang diperoleh dan harus ia sampaikan kepada khalayak luas. Oleh karenanya, selain lewat ruang kuliah, ia bertekad untuk menyalurkan ilmunya melalui tulisan.

“Buah pikiran yang melekat di otak ini harus saya ekspresikan untuk memberikan manfaat bagi orang banyak,” ia memungkasi.