
Reporter
M. Khaesar Januar UtomoKamis, 11 April 2019 - 14:46
Editor
David Priyasidharta
Ilustrasi oleh Ali Yani
JATIMNET.COM, Surabaya - Final kedua Piala Presiden 2019 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya baru akan digelar Jumat 12 April 2019 malam di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Namun atmosfer pertandingan sudah mulai terasa sejak saat ini.
Tidak hanya pemain kedua tim serta suporternya saja yang merasakannya. Namun masyarakat yang tidak ada sangkut pautnya mau tak mau juga turut merasakannya.
Tingginya tensi perseteruan dua klub itu berikut suporternya membuat Kepolisian Daerah Jawa Timur mengeluarkan imbauan kepada kendaraan berplat L dan W untuk tidak masuk ke kawasan Malang sementara ini.
Imbauan ini membuat warga pemilik plat itu dan mobilitasnya sehari-hari keluar masuk Malang menjadi was-was. Hal ini dirasakan Asfira Rachmad (26), warga Surabaya. Ia sehari-hari mengajar di salah satu universitas di Kota Malang.
BACA JUGA: Polisi Imbau Mobil Berplat L Tidak Masuk Malang
Beberapa hari terakhir ini dan mendatang ia harus mondar-mandir dari Surabaya ke Malang dan kerap menggunakan kendaraan pribadinya yang berplat L.
"Ini sangat merugikan dan membuat was-was. Karena di saat saya harus belerja, kemudian ada imbauan untuk mobil berplat L tidak masuk ke Malang karena ada pertandingan Arema melawan Persebaya," kata Asfira, Kamis 11 April 2019.
Fira, sapaan Asfira mengaku sangat khawatir dengan dampak perseteruan kedua klub itu. "Mungkin saya akan memilih sementara tinggal di Malang dulu dan tidak mondar mandir karena takut juga di jalan," ucapnya.
Jika nantinya dirinya harus kembali ke Surabaya, ia akan memilih menggunakan kendaraan umum seperti bus atau kereta api. "Karena larangan itu yang membuat saya sendiri takut dan resah saja," jelas Fira.
Fira tak memungkiri ihwal perseteruan lama kedua tim asal Surabaya dan Malang ini. Sehingga ia berharap kepolisian bisa lebih mengantisipasi. "Terlebih dengan mobil berplat L dan W," ucapnya.
BACA JUGA: Rivalitas Persebaya dan Arema Dasar Penggunaan Rantis
Ia berharap pertandingan Jumat, 12 April 2019 itu akan berjalan tertib dan aman. "Bagaimana pun saya yang sering pulang ke rumah juga khawatir dengan kondisi itu," bebernya.
Sebelumnya polisi dari Polda Jatim ini mengimbau kendaraan berplat L yang memiliki atribut atau stiker dari salah satu klub tertentu untuk tidak datang ke Stadion Kanjuruhan.
Larangan itu diberlakukan untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan. Meski begitu, polisi menjamin kendaraan lainnya yang berplat L yang ingin menjenguk anaknya yang sedang kuliah atau yang berkerja di Malang tetap di perbolehkan datang ke Malang.
Dengan menempatkan beberapa personil, polisi berharap pertandingan final Piala Presiden 2019 itu berjalan lancar.